Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ingin Berbagi tapi Tak Mau Dibilang Pamer? Ini Tipsnya!

Kado.
ilustrasi memberi kado pada teman (freepik.com/freepik)

Berbagi kebahagiaan memang menyenangkan. Namun di era media sosial, niat baik sering kali disalahartikan sebagai ajang pamer. Meski begitu, kamu tetap bisa berbagi dengan tulus tanpa menimbulkan kesan show-off. Berikut tujuh tips yang bisa kamu terapkan.

1. Fokus pada memberi, bukan mencari pengakuan

Hadiah.
ilustrasi memberikan hadiah pada anak (freepik.com/freepik)

Sebelum berbagi, pastikan tujuanmu benar-benar untuk membantu, bukan mencari pengakuan. Ketulusan akan terasa dengan sendirinya. Misalnya, saat membantu seseorang, kamu tidak perlu memotret dan membagikannya di media sosial. Tindakan yang tidak diumbar justru sering terasa lebih tulus dan berdampak.

2. Pilih cara yang gak menonjolkan diri

Membaca.
ilustrasi membaca buku untuk anak (pexels.com/Kindel Media)

Tidak semua kebaikan harus terlihat. Kamu bisa berdonasi melalui organisasi atau komunitas tanpa mencantumkan nama. Cara ini membuat fokus tetap pada aksi sosial, bukan pelakunya. Keuntungannya, privasimu tetap terjaga dan terhindar dari kesalahpahaman.

3. Berbagi lewat hal-hal kecil yang gak mencolok

Olahraga.
ilustrasi olahraga bareng sahabat (pexels.com/Liliana Drew)

Berbagi tidak selalu harus berupa tindakan besar. Mentraktir teman secangkir kopi, memberi hadiah kecil, atau membantu tetangga bisa memberikan kesan lebih personal. Gestur sederhana seperti ini biasanya lebih menggugah dan jauh dari kesan pamer.

4. Hindari mengunggah di media sosial

Decluttering.
ilustrasi seseorang melakukan decluttering (pexels.com/Julia M Cameron)

Media sosial memang menggoda untuk menunjukkan kebaikan. Namun, pikirkan kembali apakah momen berbagi tersebut perlu diunggah. Banyak kebahagiaan yang terasa lebih bermakna ketika hanya dinikmati oleh orang-orang yang terlibat.

5. Ajak orang lain untuk ikut berkontribusi

Akhir tahun.
ilustrasi acara akhir tahun (pexels.com/fauxels)

Mengajak teman atau keluarga ikut berbagi bisa menjadi cara yang lebih positif. Misalnya, membuat donasi bersama atau menjadi relawan di kegiatan sosial. Dengan melibatkan lebih banyak orang, fokus akan tertuju pada kegiatan sosialnya, bukan pada dirimu.

6. Pilih waktu dan tempat yang tepat

Angpao.
ilustrasi memberi angpao (pexels.com/Angela Roma)

Waktu dan tempat berpengaruh pada bagaimana aksi berbagi diterima. Memberikan hadiah atau bantuan secara personal seringkali lebih dihargai dibanding melakukannya di ruang publik. Cara ini membuat niat baikmu tidak dianggap berlebihan.

7. Biarkan aksi baikmu berbicara sendiri

Kegiatan sosial.
ilustrasi melakukan kegiatan sosial (pexels.com/RDNE Stock project)

Ketulusan tidak membutuhkan pengakuan. Jika niatmu tulus, manfaatnya akan dirasakan oleh orang yang menerima bantuan. Kebahagiaan terbesar justru hadir ketika kamu berbagi tanpa mengharapkan pujian atau balasan.

Berbagi kebahagiaan adalah tindakan mulia. Namun cara melakukannya juga penting. Ingat, esensi dari berbagi adalah membawa kebaikan bagi orang lain, bukan mencari perhatian. Lakukan dengan tulus, dan biarkan manfaatnya menjadi berkah bagi banyak orang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us

Latest Life Kalimantan Timur

See More

Bisnis Mulai Seret? Ini 5 Cara Ampuh biar Usahamu Ngegas Lagi!

09 Des 2025, 20:30 WIBLife