Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tingkatkan Rasio Kewirausahaan, IFBC 2025 Tawarkan Edukasi hingga Peluang Investasi

WhatsApp Image 2025-06-20 at 16.31.51.jpeg
Pameran bisnis nasional Info Franchise & Business Concept (IFBC) 2025 di BSCC Dome, Balikpapan, Jumat (20/6/2025). (IDN Times/Erik Alfian)

Balikpapan, IDN Times – Pameran Info Franchise and Business Concept (IFBC) 2025 kembali hadir di Balikpapan dengan menghadirkan 67 brand dari berbagai sektor usaha. Digelar selama tiga hari (20–22/6/2025), event ini menjadi kesempatan emas bagi masyarakat yang ingin memulai bisnis, dengan investasi yang dimulai dari Rp10 juta hingga program waralaba nasional.

“Ini adalah kali ke-172 IFBC diselenggarakan sejak 2006, dan untuk Balikpapan ini merupakan penyelenggaraan ketiga,” ujar Fredy Ferdianto, Public Relations PT Neo Expo Promosindo, penyelenggara IFBC, selepas pembukaan pameran, Jumat (20/6/2025).

Pameran ini tidak hanya menyuguhkan waralaba berskala nasional dan internasional, tetapi juga berbagai peluang usaha, kemitraan, serta investasi di sektor kuliner, ritel, jasa, hingga dekorasi produk UMKM.

“Kami ingin memberikan wawasan menyeluruh tentang dunia kewirausahaan, termasuk edukasi tentang pendaftaran merek bersama DJKI Kanwil Kaltim, serta sosialisasi dari Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga,” tambah Fredy.

1. Dukungan untuk waralaba lokal

WhatsApp Image 2025-06-20 at 18.39.20.jpeg
Fredy Ferdianto, Public Relations PT Neo Expo Promosindo dan Franchise Relation Manager Branch Sidoarjo, Naila Husna.. (IDN Times/Erik Alfian)

Pameran IFBC 2025 juga membuka peluang bagi pengusaha lokal di Balikpapan dan Kalimantan Timur untuk mengembangkan bisnis mereka menjadi waralaba nasional. Lewat Program Waralaba Nasional (PWN) dari Kementerian Perdagangan, usaha yang telah berjalan minimal tiga tahun bisa mendapat pembinaan untuk naik kelas.

“Silakan konsultasi di stan Asosiasi Franchise Indonesia. Banyak pelaku usaha daerah yang tertarik pada sektor kuliner karena pasarnya masih sangat potensial,” ujar Fredy.

2. Target transaksi Rp500 miliar

WhatsApp Image 2025-06-20 at 16.32.51.jpeg
Pameran bisnis nasional Info Franchise & Business Concept (IFBC) 2025 di BSCC Dome, Balikpapan, Jumat (20/6/2025). (IDN Times/Erik Alfian)

Meskipun tidak memasang target muluk, IFBC 2025 tetap optimistis bisa mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp500 miliar selama tiga hari pameran. “Ini kami samakan dengan kota-kota sekelas Yogyakarta. Target pengunjung kami sekitar 3.000 orang,” sebut Fredy.

Menurutnya, angka ini realistis mengingat penyelenggaraan sebelumnya di Balikpapan pada 2010 dan 2017 juga mencatat respons positif.

Salah satu peserta pameran, Alfamart, menawarkan model waralaba ritel dengan modal awal sekitar Rp500 juta. Yang menarik, mereka memberikan diskon franchise fee hingga 100 persen.

“Franchise fee normal kami adalah Rp45 juta, namun selama pameran, kami berikan potongan hingga gratis,” jelas Franchise Relation Manager Branch Sidoarjo, Naila Husna.

Alfamart, kata Naila juga akan memberikan bantuan operasional. Di mana pemilik usaha akan dibantu oleh Alfamart untuk operasional, promosi, pengelolaan stok, hingga penjualan dan promosi.

"Bagi calon investor yang ingin punya usaha tapi tidak ingin ribet, bisa banget melirik Alfamart," kata dia.

3. Rasio kewirausahaan nasional masih rendah

WhatsApp Image 2025-06-20 at 16.31.55.jpeg
Pameran bisnis nasional Info Franchise & Business Concept (IFBC) 2025 di BSCC Dome, Balikpapan, Jumat (20/6/2025). (IDN Times/Erik Alfian)

Direktur Bina Usaha Perdagangan Kemendag, Septo Soepriyatno melihat dinamika positif dari aktivitas ekonomi masyarakat Kaltim yang ditopang oleh sektor penyediaan akomodasi, makanan minuman, perdagangan besar dan eceran, serta transportasi.

"Jika kita melihat lebih mendalam, pertumbuhan ekonomi di Balikpapan pada triwulan 4 tahun 2024 berada di angka 6,61 persen dengan kontribusi tertinggi pada sektor tersier yang didukung dengan peningkatan aktivitas jasa di kota Balikpapan. Dan ini kalau melihat angkanya sangat tinggi di atas rata-rata nasional," kata dia.

Untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi ini, dukungan terhadap kewirausahaan perlu terus ditingkatkan. Saat ini rasio kewirausahaan Indonesia masih di sekitar angka 3,4 persen, sangat kecil dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

"Di Malaysia sudah mencapai 4,7 persen, kemudian di Singapura mencapai 8,76 persen, dan di Amerika mencapai 12 persen. Dan untuk menjadi negara maju tentunya Indonesia minimal harus mencapai 4 persen. Dan ini tantangan terbesar bagi kita untuk mencapai tujuan kita itu," kata dia.

Septo berharap pameran IFBC ini mampu membuka peluang bisnis dan menciptakan lapangan pekerjaan serta mendorong tumbuhnya wirausaha yang tangguh dan berdaya saing. "Kami yakin Balikpapan dapat mendukung perkembangan wirausaha, apalagi posisinya yang strategis karena dekat dengan IKN," jelas dia.

Tahun 2024, sektor waralaba telah menyerap hampir 98 ribu tenaga kerja, mencatatkan omzet hingga Rp143,25 triliun dan mengelola lebih dari 48 ribu gerai.

"Jumlah yang tidak sedikit tentunya dan yang dapat menggerakkan perekonomian dan juga menciptakan tenaga kerja," katanya.

4. Ekspansi waralaba Indonesia ke luar negeri

WhatsApp Image 2025-06-20 at 16.31.53.jpeg
Direktur Bina Usaha Perdagangan Kemendag, Septo Supriyatno. (IDN Times/Erik Alfian)

Di sisi lain, Septo juga menyebut beberapa waralaba nasional telah berekspansi ke luar negeri seperti Alfamart. "Alfamart sudah berekspansi di Filipina dan mencapai lebih dari seribu gerai. Menguasai pasar di Filipina juga," ujarnya.

Pemerintah memberikan apresiasi kepada waralaba nasional yang sudah melakukan ekspor atau ekspansi ke luar negeri sehingga menambah devisa bagi negara.

Untuk mendukung program ekspansi tersebut, Kementerian Perdagangan juga memiliki perwakilan perdagangan di luar negeri yang tersebar di beberapa negara.

"Ada 25 atase perdagangan dan konsulat perdagangan serta 19 ITPC atau Indonesia Trade Promotion Center di beberapa negara. Kami mengajak para pelaku usaha untuk memanfaatkan jaringan strategis ini dalam memasarkan produknya ke pasar internasional. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Perdagangan dalam melakukan perusahaan ekspor," urainya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us