TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anggota DPR RI Ungkap Wacana Kepala Daerah Kembali Dipilih oleh DPRD 

Evaluasi pilkada langsung yang memakan banyak biaya 

Instagram

Balikpapan, IDN Times - Wacana tentang pemilihan kepala daerah oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), kembali mencuat. Salah satu yang menjadi pertimbangannya ialah keberadaan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) yang tak seluruhnya netral.

Anggota Komisi II DPR RI Djarot Saiful Hidayat, menuturkan, tokoh dan partai politik di berbagai daerah telah mewacanakan pemilihan gubernur oleh DPRD. Namun sejauh ini belum ada pembahasan lebih lanjut terkait hal tersebut dengan RUU Pemilu.

"Memang menjadi opsi. Ini bagian dari evaluasi termasuk juga evaluasi sistem," ujarnya, saat ditemui di Aula Kantor Pemerintah Kota Balikpapan, Senin (14/12/2020), usai reses kunjungan kerjanya untuk wilayah Kalimantan Timur.

Baca Juga: 77 SMP dan SD di Balikpapan Mulai Lakukan Simulasi Tatap Muka

1. Perlu dibicarakan lebih serius secara hukum

Anggota Komisi II Djarot Saiful Hidayat, saat reses kunker Provinsi Kaltim (IDN Times/Dokumen Humas Pemkot Balikpapan)

Sebagai kilas balik, pemilihan gubernur oleh DPRD ini dulu pernah dilakukan pada tahun 1999. Namun, karena politik uang, akhirnya pemilihan diubah secara langsung (dipilih rakyat), umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Tetapi kali ini, proses pemilihan gubernur oleh DPRD kembali dibicarakan dengan alasan yang sama.

"Ya, seperti tahun 1999. Jadi perlu evaluasi dan dibicarakan lebih serius secara hukum pemilu," kata dia.

2. Segi pembiayaan yang cukup besar

Ilustrasi pilkada serentak (IDN Times/Mardya Shakti)

Untuk diketahui, dana yang dihabiskan untuk Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah di Indonesia memakan biaya sekitar Rp15 triliun. Belum lagi dana yang dikeluarkan oleh para kandidat.

Djarot mengungkapkan, apakah dengan pengeluaran dana yang fantastis itu dapat menghadirkan para pemimpin yang bagus pula? Hal inilah yang menghadirkan pertanyaan lainnya, apa tidak cukup pemilihan kepala daerah melalui DPRD saja sebagai perwakilan rakyat? Namun kembali Djarot tegaskan, perlu adanya evaluasi dalam menentukan hal tersebut.

"Segi pembiayaan, besar banget. Lihat saja, berapa triliun yang dikeluarkan, untuk Kaltim juga," ucapnya.

Baca Juga: Penghitungan KPU Belum Tuntas, Jawara Pilkada Samarinda Bisa Berubah

Berita Terkini Lainnya