Korban Keracunan Kecubung di Kalsel Tembus 47 Orang

Banjarmasin pasien terbanyak

Banjarmasin, IDN Times - Keracunan penggunaan buah kecubung di Kalimantan Selatan (Kalsel) semakin mengkhawatirkan. Data dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum Banjarmasin mencatat sudah ada 47 pasien akibat mengonsumsi buah beracun tersebut  di mana dua di antaranya meninggal dunia.

Sebagian besar pasien berasal dari Banjarmasin, yaitu 26 orang. Kasus lainnya tersebar di Banjarbaru (3 orang), Banjar (7 orang), Hulu Sungai Selatan (1 orang), Batola (6 orang), Kotabaru (1 orang), dan Kapuas, Kalimantan Tengah (3 orang).

1. Banjarmasin siaga keracunan kecubung

Korban Keracunan Kecubung di Kalsel Tembus 47 OrangWali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina didampingi Kadinkes Banjarmasin.

Melihat banyaknya warganya yang menjadi korban kecubung, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina turut angkat bicara dengan meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) serta puskesmas untuk siaga.

Wali kota khawatir jumlah pasien dari Banjarmasin akan bertambah lagi, mengingat banyak warga yang penasaran dan mencoba buah kecubung karena efeknya yang viral di media sosial.

“Kami prihatin, ini akibat viral di media sosial. Warga penasaran dan mencoba buah berbahaya itu. Kami meminta dinkes dan puskesmas terus siaga,” ujarnya.

Baca Juga: PPDB Banjarmasin, dari Isu Domisili Palsu hingga SD Tanpa Murid Baru

2. Wali kota minta pasien kecubung dirawat di RS terdekat saja

Korban Keracunan Kecubung di Kalsel Tembus 47 OrangIlustrasi pasien penderita keracunan kecubung

Ibnu Sina juga mempertanyakan, mengapa puluhan pasien keracunan buah kecubung dirujuk ke RSJ, padahal mereka bukan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Ia berpendapat bahwa penderita keracunan cukup dibawa ke rumah sakit terdekat seperti RS Sultan Suriansyah atau puskesmas.

“Kami bingung kenapa mereka yang terkena efek kecubung ini harus dirujuk ke RSJ. Mereka bukan sakit jiwa. Apakah orang yang terkena efek halusinasi dianggap gila atau ODGJ?” tanyanya.

3. Kecubung diusulkan masuk kategori narkotika

Korban Keracunan Kecubung di Kalsel Tembus 47 Orangilustrasi keracunan makanan (freepik.com/jcomp)

Wali Kota juga menekankan pentingnya pencegahan penyalahgunaan kecubung agar tidak semakin merebak. Ia meminta masyarakat dan pemegang kepentingan untuk terus mengawasi fenomena ini agar tidak ada lagi korban lainnya.

“Saya harap semua pihak turut mengawasi dan menegur, jangan sampai kecubung menjadi alternatif pengganti narkoba. Efeknya memang mirip narkotika,” tegasnya.

Ia juga menyarankan agar kecubung dimasukkan ke dalam golongan narkotika seperti tanaman ganja.

Baca Juga: Ribuan Warga Banjarmasin Antusias Mengikuti Pawai Kain Sasirangan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya