18 Nakes Banjarmasin Diperkerjakan di RS dan Panti Jompo Jepang

Banjarmasin, IDN Times - Sebanyak 18 tenaga kesehatan asal Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), mendapatkan kesempatan bekerja di Jepang.
Mereka akan ditempatkan di panti jompo dan rumah sakit di Nagoya, Jepang. Keberangkatan mereka dilepas langsung oleh Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, dalam sebuah acara di Balai Kota Banjarmasin, Jumat (1/11/2024).
1. Program untuk nakes sekaligus jaminan kesejahteraan

Menurut Ibnu Sina, program ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah Kota Banjarmasin dalam menyediakan peluang kerja bagi tenaga kesehatan. Ia menekankan bahwa tenaga kesehatan Banjarmasin yang berangkat ke Jepang bukan hanya membawa profesionalisme tetapi juga menjadi duta budaya Banjar di kancah internasional.
"Selain membuka peluang lapangan pekerjaan yang besar, program ini juga menjadikan mereka sebagai duta bangsa dan duta budaya Banjar di Jepang," ujar Ibnu Sina. Ia menambahkan, Jepang saat ini tengah mengalami kekurangan tenaga kesehatan, sehingga kerja sama ini hadir sebagai solusi bagi kedua belah pihak.
Ia juga menyampaikan harapan agar program ini bisa terus berlanjut di masa mendatang, siapa pun wali kota yang memimpin. “Ini adalah program berkelanjutan yang menunjukkan bahwa warga Banjarmasin memiliki potensi besar untuk mengharumkan nama bangsa,” tegasnya.
2. Program ini diharapkan berlanjut pada wali kota selanjutnya

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Kota Banjarmasin, Dr. Machli Riady, yang juga menjadi koordinator kerja sama antara Kaikoukai dan Pemkot Banjarmasin, menjelaskan bahwa ini adalah kali kedua tenaga kesehatan dari Banjarmasin diberangkatkan ke Jepang. Tahun ini, 18 tenaga kesehatan mengikuti jejak 25 tenaga kesehatan yang lebih dulu diberangkatkan pada gelombang pertama.
"Setiap tahunnya, ribuan lulusan perawat di Banjarmasin siap memasuki dunia kerja, namun penyerapan tenaga kerja masih terbatas. Program ini menjadi solusi yang sangat bermanfaat bagi lulusan akademik perawat," tutur Machli.
Sebelum berangkat, para tenaga kesehatan ini telah dibekali pelatihan bahasa Jepang dan pemahaman budaya lokal untuk membantu mereka beradaptasi dan bekerja secara profesional di sana.
3. Aldi mengaku bangga bisa bekerja di Jepang

Salah satu tenaga kesehatan yang akan berangkat ke Jepang, Aldi Rizki Saputra, mengungkapkan kebanggaannya bisa bekerja di negara tersebut. Menurutnya, kesempatan ini adalah impian yang akhirnya terwujud berkat program dari Pemerintah Kota Banjarmasin bersama Kaikoukai.
“Ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan bahwa orang Indonesia, khususnya dari Banjarmasin, adalah pribadi yang berbudaya serta menjunjung tinggi moral dan etika,” ungkap Aldi.
Ia pun berharap agar program ini dapat berlanjut dan lebih banyak tenaga kesehatan dari Banjarmasin yang bisa bekerja di luar negeri sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia di kancah global.