Anak Balikpapan Gratis Sekolah di 13 SMP Swasta Ini, Cek Yuk!

Balikpapan, IDN Times – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan mengambil langkah terobosan dalam pelaksanaan penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025/2026. Dalam sistem yang kini disebut Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), Disdikbud Balikpapan akan menggandeng 13 sekolah swasta untuk menampung ratusan siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri.
"Pemerintah pusat dalam peraturan menteri memungkinkan pemerintah daerah bisa menggratiskan sekolah-sekolah swasta," terang Sekretaris Disdikbud Balikpapan, Ganung Pratikno.
1. Anggaran Rp3,2 Miliar untuk sekolah swasta

Langkah menggandeng sekolah swasta ini diambil mengingat keterbatasan daya tampung sekolah negeri di Balikpapan. Ganung menyebutkan bahwa ke-13 sekolah swasta yang digandeng tersebut terdiri dari 11 SMP dan 2 Madrasah Tsanawiyah, yang akan menerima sekitar 500 hingga 600 siswa.
Untuk membiayai program ini, Pemerintah Kota Balikpapan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,2 miliar. Dana ini akan menanggung seluruh biaya pendidikan siswa yang masuk melalui jalur SPMB di sekolah-sekolah tersebut, termasuk uang gedung dan uang bulanan.
"Di sana tidak ada penjualan formulir, di sana tidak ada penjualan map, tidak ada penjualan segala macam. Semuanya berproses bagaimana sekolah negeri," tegas Ganung.
Ia juga menjelaskan bahwa kebijakan ini muncul setelah kajian internal menunjukkan bahwa salah satu faktor utama yang membuat anak enggan bersekolah di swasta adalah biaya yang mahal.
2. Daftar sekolah swasta yang digandeng pemerintah

Berikut ini adalah daftar SMP swasta yang digratiskan oleh pemerintah daerah:
SMP PGRI 4
SMP Plus Nurul Khairat
SMP Wiyata Mandala
SMP PGRI 7
SMP Al Ula
SMPIT Asadiyah Manuntung
MTs Ibnu Khaldun
SMP PGRI 2
SMP Sabilal Muhtadin
10. MTs Sabilal Muhtadin
SMP YPI
SMP Sinar Pancasila
SMP Al Hasan
3. Verifikasi dan validasi mulai 24 Juni

Selain menggandeng sekolah swasta, SPMB 2025/2026 juga memperkenalkan perubahan istilah. 'Zonasi' kini menjadi 'Domisili'. Meskipun begitu, substansi dari jalur pendaftaran utama tetap sama, yaitu mencakup Jalur Domisili, Jalur Afirmasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Mutasi.
"Pada jalur afirmasi, di sana kami memberikan porsi bagi disabilitas. Kalau keluarga tidak mampu, nanti akan merujuk ketentuan Dinas Sosial," kata dia.
Untuk jalur prestasi, kuota ditingkatkan menjadi minimal 25 persen. Di Balikpapan, kuotanya bahkan mencapai 27 persen. Jalur ini terbagi menjadi lima kluster, termasuk prestasi akademik, non-akademik, kepanduan (Pramuka), Hafiz Qur'an, dan hasil Ujian Sekolah Berstandar Kuota (USBK).
"Proses verifikasi dan validasi (verval) data pendaftar akan dimulai pada 24 Juni 2025 secara daring. Verval ini dilakukan untuk memastikan keabsahan data siswa yang lulus dari luar Balikpapan, siswa jalur prestasi, dan siswa jalur mutasi. Kami menjamin bahwa seluruh sistem daring telah dipersiapkan dengan baik untuk menghindari kendala teknis," katanya.