Disdik Kaltim Klaim Efisiensi Anggaran Tak Sentuh Program Prioritas

Balikpapan, IDN Times - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), memastikan efisiensi anggaran tak akan menyentuh program prioritas. Plt Kepala Disdikbud Provinsi Kaltim Rahmat Ramadhan mengatakan, efisiensi anggaran justru akan menyasar perjalanan dinas hingga belanja alat tulis kantor (ATK).
"Efisiensi di Disdikbud Provinsi Kaltim tidak akan berpengaruh terhadap program-program prioritas, seperti rehabilitasi sekolah," kata Rahmat dikonfirmasi dari Balikpapan, Sabtu (22/2/2025).
1. Program prioritas tak terganggu

Rahmat tidak ingat besaran nominal pemangkasan anggaran di instansinya. Meskipun demikian, ia memastikan tak akan ada pemangkasan anggaran untuk program rehabilitasi sekolah maupun pembangunan sekolah.
"Kalau untuk rehabilitasi sekolah maupun pembangunan sekolah baru tidak ada pemangkasan anggaran, masih diprioritaskan," tegas dia.
Namun, Rahmat mengatakan, kemungkinan akan ada bantuan dari pusat yang akan dikelola langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui balai di daerah. "Jadi nanti ada anggaran dari pusat yang langsung dialokasikan ke Kementerian PU, tidak lagi ke dinas di provinsi," jelas dia.
2. Perjalanan dinas dipangkas hingga 50 persen

Rahmat meneruskan, Disdikbud Provinsi Kaltim kemungkinan akan melakukan pemangkasan anggaran untuk keperluan perjalanan dinas. Nilainya cukup besar, mencapai 50 persen.
"Sebelum ada Inpres soal efisiensi, kami juga sudah melakukan efisiensi dalam penyusunan anggaran," jelas dia.
Tak hanya perjalanan dinas, anggaran untuk pengadaan ATK, kata Rahmat juga akan dikurangi. Sebisa mungkin, pihaknya akan mengurangi penggunaan dokumen fisik. "Kami akan optimalkan digitalisasi," ucap dia.
3. Ada efisiensi, pembangunan sekolah tetap jalan

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Irfan Taufik, mengatakan, efisiensi anggaran yang diintruksikan presiden tak akan memengaruhi program prioritas pendidikan di Balikpapan.
"Anggaran untuk pembangunan sekolah, rehabilitasi sekolah, dan seragam hingga insentif guru ngaji tidak dipangkas," ujar Irfan, Sabtu (22/2/2025).
Tahun ini, Pemkot Balikpapan, mengalokasikan Rp19 miliar untuk pembangunan SD di kawasan Balikpapan Timur. Sementara untuk seragam gratis, Pemkot Balikpapan mengalokasikan sekitar Rp20 miliar.
"Yang dipangkas itu anggaran untuk perjalanan dinas dan pengadaan ATK, dan ini dialami di semua OPD, tidak cuma Disdikbud saja. Kalau untuk program prioritas pendidikan dari wali kota tidak ada terganggu," tegas Irfan.