Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jalan Rusak 30 Tahun Tak Diperbaiki, Warga Desa Seranggam Ancam Golput 2029

Jalak rusak.
Jalan di Selakau Timur Kalbar rusak. (IDN Times/istimewa).

Pontianak, IDN Times - Jalan utama di Desa Seranggam, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) rusak sejak puluhan tahun.

Warga setempat protes karena jalan tersebut adalah jalan utama untuk melintas, dipenuhi dengan lubang besar, dan tergenang air. Ini tentu mengganggu aktivitas dan perekonomian.

Warga Desa Seranggam, Erwani mengatakan, warga setempat merasa kecewa yang mendalam karena minimnya perhatian pemerintah daerah atas jalan rusak tersebut.

1. Ancam tak bakal ke TPS tahun 2029

Jalan rusak.
Warga protes jalan di Selakau Timur Sambas rusak. (IDN Times/istimewa).

Erwani mengatakan, warga merasa kecewa atas respons pemerintah. Dia bilang, jika jalan tersebut tak kunjung dibangun hingga tahun 2029, mereka kompak tak akan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Kami sangat kecewa. Selama ini jalan rusak tidak ada perhatian. Kami pun punya hak untuk mengecek pembangunan. Sudah 30 tahun tidak dibangun-bangun. Kami hanya ingin merasakan kenyamanan seperti desa lain,” ungkapnya, Senin (15/12/2025).

Ternyata sebelumnya, warga pernah melakukan aksi protes atas jalan tersebut dengan cara menanam batang pisang dan kelapa di tengah jalan sebagai simbol ketidakpuasan. Namun, protes itu tidak membuahkan respons apa pun dari pihak pemerintah.

“Setelah kami lakukan itu, tidak ada respon. Mungkin karena kami rakyat kecil. Kalau sampai 2029 tidak dibangun, kami akan kosongkan TPS. Kewajiban kami sudah kami laksanakan, tapi hak kami tidak didapatkan,” tegasnya.

2. Jalan sudah rusak sejak 30 tahun lalu

Jalan rusak.
Jalanan di Selakau Timur Sambas rusak. (IDN Times/istimewa).

Dia meminta kepada pemerintah daerah untuk turun langsung melihat kondisi lapangan dan segera melakukan perbaikan. Mereka menegaskan tidak menuntut apa pun selain jalan yang layak untuk mendukung aktivitas dan kesejahteraan warga.

“Kami tidak minta duit. Kami hanya minta jalan dimuluskan agar kami bisa beraktivitas. Itu saja,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Perbeta, Desa Seranggam, Yatim mengatakan kondisi jalan di dusunnya sudah rusak parah selama lebih dari 30 tahun.

“Kondisi jalan kami memang begini, banyak lubang. Kami kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari, sekolah, dan lain-lain. Banyak yang jatuh. Tidak ada perhatian sama sekali dari negara kita. Sudah puluhan tahun seperti ini,” paparnya.

3. Pemdes hanya mampu perbaiki sebagian kecil ruas jalan

Jalan rusak.
Jalanan rusak dan berlubang. (IDN Times/istimewa).

Yatim bilang, warga terpaksa melakukan swadaya untuk memperbaiki jalan. Mereka mengumpulkan sumbangan untuk menimbun lubang-lubang besar. Pemerintah desa hanya mampu memperbaiki sebagian kecil ruas jalan.

“Yang dari pemerintah cuma sekitar 100-an meter perbaikan. Selebihnya murni swadaya masyarakat,” tuturnya.

Dia menambahkan, bahwa kerusakan jalan berdampak langsung pada ekonomi desa, terutama bagi petani sawit, padi, dan kelapa yang kesulitan membawa hasil panen ke luar kampung.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us

Latest News Kalimantan Timur

See More

Otorita IKN Perketat Penindakan Aktivitas Ilegal Mulai 2026

15 Des 2025, 21:34 WIBNews