Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dugaan Keracunan MBG di Balikpapan, Sampel Dikirim ke BPOM Samarinda

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati. (IDN Times/Erik Alfian)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati. (IDN Times/Erik Alfian)

Balikpapan, IDN Times - Lima siswi SMKN 3 Balikpapan diduga mengalami keracunan Makan Bergizi Gratis (MKG) pada Kamis (25/9/2025). Dugaan keracunan ini kali pertama viral setelah sebuah video berdurasi 25 detik yang memerlihatkan dua siswi dalam kondisi lemas di dalam sebuah kendaraan viral.

Dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMKN 3 Balikpapan mendapat atensi dari Dinas Kesehatan (DKK) Kota Balikpapan. Kepala DKK Alwiati mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel makanan dari program MBG yang disantap oleh siswa dan siswi tersebut.

1. Sampe diuji di BPOM Samarinda

WhatsApp Image 2025-09-26 at 14.22.33.jpeg
MBG di SMKN 3 Balikpapan tetap berjalan seperti biasanya meski sempat ada dugaan keracunan. (IDN Times/Erik Alfian)

Sampel MBG, kata Alwi telah diambil untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Samarinda. "Kami belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut hingga hasil pemeriksaan laboratorium keluar," kata Alwi.

Alwi menegaskan, pemerintah sudah berusaha maksimal dalam melakukan pengawasan dalam program MBG di Balikpapan. Terlebih, pengawas dari masing-masing Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) turut mengawasi pendistribusian program MBG ke masing-masing sekolah.

"Kami lakukan pengawasan dan saya minta mereka lebih berhati-hati dalam proses pemilihan bahan hingga pendistribusian makanan," ujar dia.

2. Disebut lemas karena kelelahan

WhatsApp Image 2025-09-26 at 14.18.54 (1).jpeg
Dari kiri, Najmah Hayyu Tian Putri, Vanessa Felove Aditi Marviani, dan Herfina Alissha Queenza, siswi SMKN 3 Balikpapan yang sempat diduga mengalami keracunan MBG. (IDN Times/Erik Alfian)

Berdasarkan penelusuran, dua pelajar putri tersebut merupakan murid dari SMKN 3 Balikpapan. Keduanya adalah Vanesa Felove Aditi Marviani, siswi kelas XI dan Hanin, siswi kelas X. “Iya benar siswi yang ada di dalam video itu adalah saya dan Hanin,” ujar Vanesa ditemui di SMK 3 Balikpapan, Jumat (26/9/2025) pagi.

Vanesa mengaku tak tahu menahu soal video yang ramai diperbincangkan tersebut. “Saya tidak tahu kalau itu direkam, saya sudah pingsan,” ujarnya polos.

Menurut Vanesa, narasi keracunan MBG yang disampaikan dalam video tidaklah tepat. Dia mengaku lemas lantaran kelelahan setelah membantu mengurus beberapa rekannya di SMKN 3 Balikpapan yang mendadak sakit.

“Jadi saya sempat mondar-mandir mengurusi teman-teman saya ke UKS. Saya juga diminta mendatangi dua rumah teman saya yang sakit, karena orang tuanya tidak bisa dihubungi," kenang dia.

Karena kelelahan Vaneda akhirnya lemas dan ikut di bawa ke UGD Rumah Sakit Balikpapan Baru menggunakan transportasi online yang ada di dalam video.

Vanesa menjelaskan, pada Kamis (25/9/2025) pagi empat siswi SMKN 3 Balikpapan memang mendadak sakit, mulai pusing hingga sesak nafas. Mereka diduga mengalami sakit setelah mengonsumsi MBG.

“Tapi memang makanannya (MBG) itu datangnya terlambat. Jadi sepertinya sebagian sudah terlanjur lemas, apalagi ternyata mereka punya maagh,” ungkap Vanesa.

3. Aroma makanan beda dari biasanya

WhatsApp Image 2025-09-26 at 14.18.54.jpeg
Siswi SMKN 3 Balikpapan, Najmah Hayyu Tian Putri (tengah) menjelaskan kronologis dugaan keracunan MBG di sekolahnya pada Kamis (25/9/2025) kemarin. (IDN Times/Erik Alfian)

Najmah Hayyu Tian Putri, salah satu siswi yang mengalami sakit setelah mengonsumsi MBG pada Kamis (25/9/2025) kemarin mengaku punya riwayat asam lambung dan asma.

“Kemarin makanannya memang datangnya terlambat. Biasanya jam 8, ternyata kemarin jam 10 baru datang. Karena telat makan jadinya kambuh. Saya sempat sesak nafas, nafas berat beberapa menit setelah makan,” ujar dia.

Kendati demikian, Najwa menyebut menu MBG pada saat kejadian kemarin memang nampak berbeda. Khususnya dari aromanya. “Iya seperti ada bau obat saja. Bukan basi,” sebut dia.

Najwa juga mengaku sempat dibawa ke UGD Rumah Sakit Balikpapan Baru karena kondisinya tak lekas membaik. Di sana dia menjalani pemeriksaan darah.

“Hasilnya bagus, tidak ada ada indikasi sakit atau keracunan. Makanya kami langsung dibolehkan pulang dan beristirahat. Hari ini saya sudah bisa sekolah,” katanya.

4. Kata kepala sekolah

WhatsApp Image 2025-09-26 at 14.18.55.jpeg
Kepala SMKN 3 Balikpapan, Sukarni Chandra menyebut peristiwa di sakitnya lima siswa di sekolahnya kemungkinan besar bukan karena keracunan. (IDN Times/Erik Alfian)

Kepala SMKN 3 Balikpapan, Haji Sukarni Chandra memberikan klarifikasi terkait isu dugaan keracunan makanan bergizi (MBG) yang sempat beredar melalui sebuah video di media sosial. Ia menegaskan bahwa kasus tersebut bukan karena keracunan, melainkan faktor kelelahan siswa setelah beraktivitas.

“Sebenarnya saya ingin mengklarifikasi video yang sempat beredar. Anak kami ini awalnya olahraga, kecapekan, kemudian MBG-nya agak telat. Biasanya jam 8 sudah makan, tapi kemarin baru makan sekitar jam 11. Nah, kebetulan yang masuk rumah sakit itu adalah yang makan di tahap kedua. Tapi bukan berarti ini terkait keracunan MBG, karena saya tidak berani memastikan. Hasil penelitian Dinas Kesehatan juga belum keluar,” jelas Sukarni.

Menurut Sukarni, ada lima siswa yang sempat mendapat perawatan di rumah sakit. Empat orang dibawa langsung, sementara satu lainnya sempat viral karena menggunakan jasa tranportasi daring untuk menuju rumah sakit.

 Kelima siswa itu adalah Herfina Alissha Queenza, Najmah Hayyu Tian Putri, Vanessa Felove Aditi Marviani, Anisa Rahma, keempatnya merupakan siswi kelas XI. Sedangkan satu siswa lagi adalah Hanin siswi kelas X.

“Padahal yang sempat viral itu bukan karena sakit akibat MBG, melainkan kecapekan. Setelah dicek darahnya di RS Balikpapan Baru, hasilnya negatif semua. Mereka diperbolehkan pulang. Hanya satu siswa leukositnya agak tinggi, tapi dokter bilang itu karena batuk pilek, bukan keracunan,” ungkapnya.

Dari lima siswa tersebut, tiga di antaranya sudah kembali masuk sekolah pada Jum'at (26/9/2025). “Lima siswa itu berasal dari kelas XI Akuntansi 1, kecuali satu dari kelas X Akuntansi 1. Jadi tidak ada penyebab keracunan dari MBG,” kata Sukarni.

Program MBG di SMKN 3 Balikpapan sudah berjalan sekitar satu bulan dengan total 1.644 porsi setiap hari. Sukarni menegaskan, sejauh ini tidak ada masalah berarti.

“Selama ini tidak pernah ada kendala. Paling hanya soal selera, karena makanannya memang tidak menggunakan MSG. Jadi bukan soal keamanan makanan,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest News Kalimantan Timur

See More

Jadi Ibu Kota Politik Mulai 2028, Otorita "Flexing" Fasilitas di IKN

26 Sep 2025, 18:50 WIBNews