Tersisa 1 Ekor, Badak Kalimantan Jadi Prioritas Penyelamatan di Mahulu

Samarinda, IDN Times – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur bersama Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) berkolaborasi menyelamatkan badak Kalimantan yang kini berada di ambang kepunahan. Hasil pelacakan terbaru menunjukkan satwa langka ini hanya menyisakan satu individu.
"Kami sudah melakukan pertemuan dengan Bupati dan Sekda Mahulu. Ada tiga program prioritas yang ingin dikolaborasikan dengan Pemkab Mahulu," kata Kepala BKSDA Kaltim, Matheas Ari Wibawanto dilaporkan Antara, di Samarinda, Selasa (18/11/2025).
1. Program konservasi badak Kalimantan

Tiga program yang dimaksud meliputi konservasi badak Kalimantan, pendampingan pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura) Medang, serta pelestarian flora dan fauna dilindungi lainnya di Mahulu. Namun, dalam pertemuan tersebut fokus pembahasan diarahkan pada penyelamatan badak Kalimantan yang kini hanya tersisa satu ekor.
Ari berharap dukungan penuh dari Pemkab Mahulu, termasuk pelibatan perangkat daerah terkait dalam program konservasi jangka panjang. BKSDA Kaltim juga menyiapkan Surat Keputusan (SK) Penyelamatan Badak Kalimantan sebagai dasar kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten.
Terkait penanganan konflik satwa dan isu konservasi lain di Mahulu, ia menegaskan pentingnya penguatan kerja sama dan sosialisasi ke masyarakat, mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten.
2. Komitmen daerah dalam mendukung penyelamatan satwa langka

Sementara itu, Bupati Mahulu Angela Idang Belawan menyatakan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung penyelamatan satwa langka tersebut. Ia juga menegaskan bahwa badak Kalimantan yang tersisa satu individu berasal dari wilayah Mahulu.
"Komitmen kami jelas, kami mendukung penuh konservasi ini. Badak Kalimantan satu-satunya yang tersisa berasal dari Mahulu. Kami harap upaya penangkaran bisa dilakukan dan nantinya badak tersebut bisa kembali ke Mahulu sebagai ikon daerah," ujarnya.
Angela menambahkan bahwa dukungan masyarakat sangat penting agar program konservasi berjalan optimal. Ia menegaskan bahwa upaya penangkaran bukan untuk dipindahkan permanen, melainkan untuk memastikan kelestariannya sebelum dikembalikan lagi ke Mahulu.
"Anak cucu kita harus tahu bahwa badak Kalimantan itu ada di Mahulu. Karena itu, masyarakat harus memahami tujuan konservasi ini," ucapnya.
3. Edukasi satwa dilindungi Kalimantan

Ia juga berharap BKSDA Kaltim terus memperluas edukasi mengenai pentingnya menjaga satwa dilindungi dan keanekaragaman hayati lainnya yang masih ada di Mahulu.
"Saya berharap edukasi rutin diberikan, tidak hanya soal badak. Mahulu memiliki banyak satwa dilindungi, dan masyarakat perlu mendapat pemahaman agar bisa ikut menjaga dan melestarikannya," kata Angela.


















