Kaltim Dorong Investasi Energi Baru Terbarukan

Samarinda, IDN Times — Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menegaskan komitmennya menjadikan Kaltim sebagai pionir energi bersih di Indonesia. Ia mendorong percepatan investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) sebagai langkah nyata menuju pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
“Transformasi energi adalah keharusan, bukan pilihan,” tegas Rudy di Samarinda.
1. Lepas dari ketergantungan batu bara

Selama ini, Kaltim dikenal sebagai penghasil utama batu bara nasional dengan kontribusi sekitar 60 persen dari total produksi Indonesia. Namun, Rudy mengingatkan bahwa sumber daya fosil tersebut tidak bisa diandalkan selamanya. Dunia kini beralih menuju energi yang bersih dan berkelanjutan.
“Energi fosil bukan hanya terbatas, tapi juga meninggalkan dampak besar bagi lingkungan dan sosial. Ketika hasil tambang menurun, daerah ikut terpukul secara ekonomi,” ujarnya.
2. Energi bersih, ekonomi hijau

Rudy optimistis, investasi di bidang EBT akan membuka peluang kerja baru bagi masyarakat dan menarik minat investor global. Selain memperkuat ekonomi daerah, langkah ini juga menjaga kelestarian alam yang menjadi aset penting bagi masa depan Kaltim.
“Investasi energi hijau akan membawa Kaltim lebih kompetitif dan berdaya saing tinggi,” katanya. Ia juga menambahkan, sektor pertanian, pangan, dan hortikultura akan terus diperkuat demi mendukung kemandirian pangan nasional.
3. Capaian investasi Kaltim

Data menunjukkan, hingga triwulan II tahun 2025, realisasi investasi di Kaltim telah mencapai Rp43,47 triliun atau sekitar 54 persen dari target Rp79,86 triliun. Dari total itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp32,42 triliun, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp11,03 triliun.
Tiga sektor yang menjadi kontributor terbesar adalah pertambangan dengan nilai Rp18,21 triliun (4.230 proyek), tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan sebesar Rp4,71 triliun (746 proyek), serta industri kertas dan percetakan senilai Rp2,01 triliun (50 proyek).