Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kasus Russell Makin Terang: Dua Alat Bukti Dikantongi Polda Kaltim

Kombes Pol Jamaluddin Farti, Direketur Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim. (IDN Times/Erik Alfian)
Kombes Pol Jamaluddin Farti, Direketur Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim. (IDN Times/Erik Alfian)

Balikpapan, IDN Times - Polisi memastikan bahwa kasus penyerangan warga penolak truk batu bara di Dusun Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, yang menewaskan Russel (60), terus menunjukkan perkembangan positif. Hingga saat ini, sudah ada dua alat bukti yang berhasil dikantongi penyidik.

“Proses masih berjalan, progresnya bagus seperti yang disampaikan Pak Kapolda. Memang ada hambatan, tapi kami tetap berupaya maksimal,” kata Direskrimum Polda Kaltim, Kombes Pol Jamaluddin Farti kepada awak media, Selasa (27/5/2025).

1. Bukti sudah dikirim ke Labfor Surabaya

Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro buka suara soal perkembangan kasus pembunuhan di Muara Kate pada acara coffee morning bersama jurnalis, Selasa (27/5/2025). (Dok. Humas Polda Kaltim)

Jamaluddin mengonfirmasi bahwa sejumlah barang bukti telah dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) di Surabaya untuk diperiksa lebih lanjut. Ia menekankan pentingnya pembuktian ilmiah dalam kasus ini.

“Bukti harus lebih terang dari cahaya. Minimal dua, kalau bisa tiga alat bukti supaya bisa langsung kami tindak,” jelasnya.

2. Sisir ulang TKP

Posko penolak hauling di Muara Kate. Sejak marak hauling batu bara melintas, Russel konsisten menyuarakan penolakannya. (Dok. Istimewa)

Menurut Jamaluddin, tim gabungan dari Polda Kaltim dan Polres Paser juga telah melakukan penyisiran ulang di lokasi kejadian. Namun, ada sejumlah kendala teknis di lapangan, terutama terkait akses dan sinyal komunikasi.

“Tim dari Polda sudah backup penuh, cuma memang ada beberapa hambatan, termasuk sinyal di lokasi,” ujarnya.

3. Polisi tak ingin gegabah, pembuktian harus kuat

Ilustrasi penyelidikan polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski progresnya sudah terlihat, Jamaluddin menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin terburu-buru dalam menetapkan tersangka. Ia menyebut pendekatan hati-hati tetap jadi prioritas.

“Kami gak mau grasak-grusuk, tapi buktinya belum kuat. Sekarang sudah ada dua alat bukti, ini masih terus kami maksimalkan,” tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us