Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kisah Cinta 2 Lansia di Panti Jompo Singkawang, Berakhir di Pelaminan

Pasangan lansia di Panti Jompo Singkawang menikah. (IDN Times/Istimewa).

Pontianak, IDN Times - Cinta tak mengenal usia. Itulah yang tergambar dari kisah dua lansia di Panti Jompo Netizen Cinta, Singkawang, Kalimantan Barat. Setelah delapan bulan tinggal bersama di panti tersebut, Sri Wahyuni (64) dan Bahrudin (61) akhirnya melangsungkan pernikahan secara sederhana namun penuh haru, Senin (12/5/2025) malam.

Keduanya berasal dari daerah yang berbeda. Sri berasal dari Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, sementara Bahrudin merupakan warga asal Riau. Meski tanpa keluarga di Singkawang, keduanya merasa cukup dengan kehangatan yang mereka temukan di panti.

“Perasaan saya sekarang tenang dan bahagia. Ketemu beliau sudah cocok, tinggal jalani dengan baik,” ujar Bahrudin, Selasa (13/5/2025).

1. Jatuh cinta di usia senja

Bertemu di panti Jompo Singkawang, lansia ini melangsungkan pernikahan. (IDN Times/istimewa).

Pertemuan pertama di panti jompo menjadi awal mula kisah mereka. Seiring waktu, kedekatan tumbuh menjadi rasa saling menyayangi.

“Awalnya udah tarik hati. Karena sering ngobrol, makin lama makin kenal,” ungkap Bahrudin sambil tersenyum.

Selama delapan bulan tinggal bersama di panti, hubungan keduanya semakin akrab. Meski berada jauh dari keluarga, Bahrudin mengaku merasa nyaman dan diterima di lingkungan tersebut.

“Saya ada keluarga di kampung, tapi di sini tidak ada. Di sinilah saya merasa nyaman,” tambahnya.

2. Akad nikah penuh haru

Lansia di Singkawang menikah di usia 60 tahun. (IDN Times/istimewa).

Prosesi akad nikah dilangsungkan di aula Panti Jompo Netizen Cinta, di hadapan seluruh penghuni dan staf pendamping. Momen tersebut berlangsung khidmat, namun tak lepas dari suasana haru dan menggemaskan.

Bahrudin tampak gugup saat mengucapkan ijab kabul. Ia harus mengulang hingga tiga kali karena suaranya bergetar dan tangannya dingin. Meski begitu, ia tetap mantap menyelesaikan akad.

Sementara Sri, yang duduk di sampingnya, terlihat malu-malu namun bahagia. Usai ijab kabul dinyatakan sah, ia perlahan mencium tangan suaminya, disambut tepuk tangan dan sorak bahagia dari para saksi yang hadir.

“Namanya sudah jadi suami istri, tinggal jalani hubungan yang baik. Semoga sehat dan bisa membangun rumah tangga yang bahagia,” ucap Bahrudin penuh harap.

3. Habiskan sisa umurnya berdua

Momen ijab kabul pasangan lansia di Singkawang. (IDN Times/istimewa).

Sri juga mengungkapkan kebahagiaannya setelah resmi menjadi istri dari Bahrudin. Ia berharap, meski menikah di usia senja, keduanya tetap bisa menjalani kehidupan rumah tangga dengan penuh cinta dan saling menjaga.

“Semoga bisa membangun keluarga yang bahagia dan melanjutkan rumah tangga yang baik,” kata Sri.
Pasangan lansia ini pun berencana membangun rumah sederhana jika diberi rezeki dan kesehatan.

“Kalau ada modal, ada tanah sedikit. Pelan-pelan saja. Yang penting saling jaga dan sehat,” tutup Bahrudin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us