KMP Muhlisa Tenggelam di PPU, Dua Kru Hilang saat Perbaiki Mesin

Penajam, IDN Times - Proses pencarian dua anak buah kapal (ABK) KMP Muhlisa yang tenggelam di Perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, masih terus dilakukan. Korban yang belum ditemukan diketahui berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, masing-masing bernama Ilham (kelasi) dan Kahayu (mualim I).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Muhammad Sukadi Kuncoro, mengatakan keduanya sempat terlihat naik ke dek kapal sebelum kembali turun ke ruang bawah kapal sesaat sebelum kapal tenggelam.
“Mereka sempat naik ke dek, lalu turun kembali ke lambung kapal. Tidak diketahui apa yang ingin diambil, tapi setelah itu kapal tenggelam dan mereka tidak sempat naik lagi,” jelas Kuncoro kepada IDN Times, Senin (5/5/2025).
1. Proses pencarian terpaksa dihentikan

Upaya pencarian terus dilakukan sejak sore hari, namun penyelaman sementara dihentikan karena kondisi gelap dan jarak pandang penyelam di bawah laut mencapai nol meter.
“Kami masih menunggu instruksi dari Basarnas. Sementara pencarian kami lakukan di permukaan air karena penyelaman malam sangat berisiko,” terang Kuncoro.
Menurutnya, proses penyelaman di bangkai kapal feri yang karam membutuhkan keahlian khusus dan peralatan lengkap, apalagi dilakukan dalam kondisi malam hari.
KMP Muhlisa diketahui mengangkut total 47 orang saat kejadian, terdiri dari 26 penumpang dan 21 kru kapal. Kapal membawa 13 kendaraan, terdiri dari dua truk tronton, satu kendaraan longbed, delapan mobil, dan dua sepeda motor.
2. Ratusan personel SAR diterjunkan dalam penyelamatan

Lebih dari 100 personel gabungan diterjunkan dalam operasi pencarian dan evakuasi. Mereka berasal dari Basarnas, BPBD Penajam dan Balikpapan, TNI, Polri, Dinas Damkar dan Penyelamatan PPU, serta sejumlah relawan motoris dan nahkoda kapal kelotok.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kelas A Balikpapan, Dody Setiawan, mengatakan pihaknya langsung merespons cepat begitu menerima laporan kapal tenggelam sekitar pukul 15.00 WITA.
“Kami langsung menggerakkan personel menggunakan Rigid Buoyancy Boat (RBB) dan KN SAR Wisanggeni 236, lengkap dengan peralatan komunikasi, medis, selam, hingga drone thermal,” ujar Dody.
3. Kronologi kapal feri tenggelam

Informasi yang dihimpun IDN Times menyebutkan bahwa insiden bermula pada pukul 13.00 WITA saat as propeller kapal patah dan dilepas oleh kru.
Sekitar pukul 13.20 WITA, evakuasi penumpang ke KMP 3 Anugerah dilakukan dan berakhir pukul 14.10 WITA. Kapal akhirnya tenggelam pada pukul 15.00 WITA.