Mayat Perempuan dari Yogya Ditemukan Mengenaskan di Hotel Pontianak
Pontianak, IDN Times - Warga Pontianak di Kalimantan Barat (Kalbar) digemparkan dengan penemuan mayat seorang perempuan berusia 45 tahun asal Yogyakarta di salah satu kamar hotel di Pontianak, Kamis (12/12/2024). Korban diduga tewas akibat pembunuhan.
Kasatreskrim Polresta Pontianak Komisaris Pol Antonius Trias Kuncorojati, mengungkapkan bahwa korban berasal dari Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Berdasarkan hasil visum luar, ditemukan indikasi kekerasan pada tubuh korban.
"Ada bekas jeratan di leher korban. Saat ini kami telah melakukan visum luar dan melanjutkan dengan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian," ujar Trias, Sabtu (14/12/2024).
1. Ada bekas jeratan pada leher korban
Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti untuk mendalami kasus ini, termasuk rekaman CCTV dan beberapa barang yang ditemukan di kamar hotel, seperti obat-obatan, pil KB, dan alat kontrasepsi.
Trias menjelaskan, berdasarkan analisis awal, korban diduga telah meninggal dunia 8 hingga 9 jam sebelum jasadnya ditemukan. "Penyelidikan terus kami lakukan untuk mengidentifikasi pelaku," tambahnya.
2. Kronologis penemuan mayat
Korban terakhir kali dihubungi oleh seorang temannya melalui pesan WhatsApp pada Rabu malam (11/12/2024) pukul 19.55 WIB, namun tidak ada respons. Keesokan harinya, Kamis pagi, teman korban mendatangi hotel tersebut. Setelah mengetuk pintu kamar beberapa kali dan tidak mendapat jawaban, teman korban meminta bantuan pihak hotel untuk membuka kamar.
"Ketika pintu kamar dibuka, korban ditemukan dalam posisi telungkup dan berlumuran darah. Handphone milik korban juga tidak ditemukan di lokasi," terang Trias.
3. Proses penyidikan polisi masih berjalan
Saat ini, polisi masih menyelidiki kasus ini untuk mengungkap motif dan pelaku pembunuhan. Trias menegaskan bahwa kasus ini menjadi prioritas untuk segera diselesaikan.
"Kami akan terus mendalami bukti-bukti dan menggali keterangan dari saksi-saksi untuk mengungkap fakta di balik kematian korban," tutupnya.
Kasus ini telah menarik perhatian masyarakat Pontianak, yang berharap polisi segera menangkap pelaku dan memberikan keadilan bagi korban.
