Menteri Bahlil Pastikan BBM Nelayan di Banjarmasin Aman hingga Lebaran

Banjarmasin, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, meninjau pasokan bahan bakar minyak (BBM) bagi nelayan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (19/3/2025).
Dalam kunjungannya, Bahlil memastikan ketersediaan BBM bagi kapal nelayan tetap aman selama Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri.
"Alhamdulillah, pasokan BBM untuk nelayan tercukupi dan aman. Mudah-mudahan tidak ada kendala hingga lebaran nanti," ujar Bahlil saat berdialog dengan para nelayan di Banjarmasin.
1. Bahlil bersyukur pasokan bahan bakar aman untuk nelayan

Bahlil disambut oleh Ketua DPRD Kota Banjarmasin Rikval Fachruri, Asisten II Setda Kota Banjarmasin Taufik Rivani, Asisten III Setda Kota Banjarmasin M. Makhmud, serta Kepala DKP3 Yuliansyah Effendi dan jajaran terkait.
Ia menekankan pentingnya perhitungan kebutuhan BBM bagi nelayan, terutama saat menghadapi cuaca ekstrem dan musim ombak besar. "Nelayan harus lebih diperhatikan agar bisa lebih produktif," tegasnya.
Salah seorang nelayan, Salafuddin, mengaku pasokan BBM yang disediakan AKR berjalan lancar. Ia mengatakan selama ini tidak mengalami kesulitan mendapatkan BBM saat akan melaut.
"BBM kami selalu tersedia. Kadang kami diberi sampai 100 liter untuk perjalanan melaut selama 8 hingga 10 jam," ungkapnya.
2. Kunjungi PLN Kalselteng

Setelah bertemu nelayan, Bahlil melanjutkan kunjungannya ke kantor PLN UID Kalselteng di Jalan A. Yani Km 4, Banjarmasin.
Di sana, ia mengaku terkejut dengan lonjakan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kalimantan menjelang Lebaran 2025.
"Saya kaget ketika mengetahui data kenaikan SPKLU di Kalimantan naik 6,5 kali lipat dibandingkan realisasi lebaran tahun sebelumnya," ujar Bahlil.
3. Pengguna kendaraan listrik di Kalimantan meningkat

Pada Lebaran 2024, jumlah SPKLU di Kalimantan tercatat sebanyak 32 unit. Sementara itu, pada Lebaran 2025, jumlahnya diproyeksikan melonjak menjadi 209 unit.
Menurut Bahlil, peningkatan jumlah SPKLU ini sejalan dengan meningkatnya penggunaan kendaraan listrik di Pulau Kalimantan.