Pencarian Ditutup, Dua Korban Terakhir Longsor di Samarinda Ditemukan

Samarinda, IDN Times - Tim SAR gabungan akhirnya menemukan dua korban terakhir insiden tanah longsor di Jalan Belimau, Gang Bulutangkis, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda pada Selasa siang (13/5/2025).
Komandan Regu Tim Pencarian Mardi Sianturi mengatakan, dengan ditemukannya dua korban terakhir ini maka operasi pencarian terhadap korban tanah longsor resmi dihentikan.
"Dengan ditemukannya dua korban terakhir ini, maka operasi pencarian resmi ditutup," kata dia.
1. Ditemukan berdekatan

Mardi mengatakan, dua korban tanah longsor yang merupakan adik kakak, Syafitri (14) dan Nurul Syakira (17) ditemukan dengan jarak yang berdekatan.
"Korban pertama kemungkinan adalah sang adik. Lima menit kemudian, korban kedua yang kemungkinan adalah kakak ditemukan dengan posisi yang tak jauh dari korban kedua," kata dia.
2. Tiga unit alat berat bantu pencarian

Selanjutnya, jasad kedua korban dievakuasi menuju RS AW Syahranie. "Jasad langsung dibawa ke RS AW Syahranie," ucap dia.
Dalam operasi pencarian tersebut, tim SAR gabungan juga turut dibantu oleh tiga alat berat. "Ada alat berat besar dan berukuran kecil yang digunakan untuk membantu proses pencarian," kata dia.
3. Kronologi longsor di Samarinda

Bencana tanah longsor terjadi di Jalan Gunung Lingai, Gang Bina Baru, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, terjadi pada Senin pagi (12/5/2025). Akibatnya, enam warga tertimbun material longsor.
Hingga Senin sore (12/5/2025), dua korban ditemukan meninggal dunia, dua selamat, dan dua lainnya masih dalam pencarian.
Dua korban yang selamat adalah Tajudin (45) dan Sarul (22). Sementara dua korban meninggal masing-masing atas nama Hamdana (43) dan Nasrul (25).
"Korban pertama, Hamdana, ditemukan pukul 15.20 WITA, lalu disusul Nasrul pada pukul 16.50 WITA. Keduanya langsung dievakuasi ke RS AW Syahranie," kata Koordinator Pos SAR Samarinda, Mardi Sianturi.