Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Penerima Kalpataru dari Samarinda Gagal Hadiri Prosesi Penghargaan

Kondisi Sungai Karang Mumus saat ini. Warga masih bergantung untuk kegiatan harian seperti mencuci dan mandi. Potret ini diambil pada Sabtu 26 Oktober 2019 di kawasan Kelurahan Temindung, Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Misman, warga Samarinda, calon penerima anugerah Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tidak bisa hadir ke Jakarta karena masalah kesehatan. Prosesi penerimaan penghargaan lingkungan hidup ini nantinya akan diwakilkan ke instansi terkait.

"Kami telah menerima surat resmi dari Pak Misman tentang kondisi kesehatan beliau, sehingga tidak bisa ke Jakarta, jadi diwakili ke Ibu Dila selaku Kabid Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan DLH," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda Sam Syaimun dilaporkan Antara di Samarinda, Minggu (4/6/2023).

1. Penerima penghargaan Kalpataru asal Samarinda sedang sakit

Presiden Joko Widodo menyerahkan Penghargaan Kalpataru kepada tokoh lingkungan Balikpapan Agus Bei. Foto Istimewa

Jika kondisi fisik Misman fit, seharusnya ia hari ini sudah berada di Jakarta untuk menerima anugerah Kalpataru dari KLHK, yakni anugerah yang diserahkan secara faktual oleh Menteri LHK di Auditorium Dr Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, pada Senin, 5 Juni, bersamaan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Sementara Misman, saat dikunjungi di rumahnya, Minggu, terlihat kondisinya memang kurang fit. Ia perlahan bangkit dari tempat tidurnya kemudian duduk bersila untuk menemui tamu.

"Saya sangat senang menerima Kalpataru walaupun anugerah ini tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Untuk itu, jangan sampai kebahagiaan ini menyusahkan orang lain jika saya memaksakan diri ke Jakarta, lantas saat di perjalanan atau ketika di Jakarta terjadi sesuatu pada saya," katanya.

2. Kondisi fisik yang menjadi masalah Pak Misman

Sempadan Sungai Karang Mumus (SKM) di segmen Pasar Segiri yang sudah ditertibkan, Jalan dr. Soetomo, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu (IDN Times/Yuda Almerio)

Kondisi fisik yang ia rasakan saat ini adalah mudah lelah, bahkan akan limbung jika duduk maupun menunggu terlalu lama, apalagi jika capek di perjalanan, ia khawatir tiba-tiba limbung, sehingga hal ini akan menyusahkan orang lain.

Ia menebak hal ini terjadi karena mungkin TBC usus, karena ia pernah periksa ke dokter praktik dan dinyatakan ada TBC usus, selain batu empedu. Sedangkan batu empedu sudah tidak ada masalah karena empedu Misman sudah diangkat melalui operasi.

Sebelumnya telah terbit surat dari KLHK, yakni SK.545/MENLHK/PSKL/PSL.3/5/2023 tanggal 25 Mei 2023 tentang Penerima Penghargaan Kalpataru Tahun 2023.

3. Para penerima penghargaan Kalpataru

Pengunjung berjalan di antara tanaman bunga Anggrek (Orchidaceae) saat peresmian Rumah Kaca Anggrek Soedjana Kassan di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/5/2023). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww

Terdapat 10 orang/ kelompok secara nasional yang akan menerima, yakni empat orang penerima Kalpataru kategori Perintis Lingkungan, satu orang kategori Pengabdi Lingkungan, tiga kelompok kategori Penyelamat Lingkungan, dan dua orang kategori Pembina Lingkungan.

Misman adalah salah seorang dari 10 penerima Penghargaan Kalpataru 2023 kategori Perintis Lingkungan.

Sejak 2015 hingga kini, ia kerap kampanye tentang pentingnya penghijauan di jalur hijau sungai, kemudian terus menanam pohon di sempadan Sungai Karang Mumus (SKM)  Samarinda, namun sayang, pohon yang ditanam Misman bersama warga yang peduli penghijauan,  kini sebagian hilang akibat proyek normalisasi sungai.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us