Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Popi, Orangutan Betina Akhirnya Kembali ke Hutan Usai 9 Tahun Rehabilitasi

WhatsApp Image 2025-10-08 at 17.34.50.jpeg
Popi tampak memanjat pohon di habitat barunya, tanda bahwa ia berhasil beradaptasi dan hidup mandiri di alam liar. (Dok. COP)

Kutai Timur, IDN Times – Setelah sembilan tahun menjalani rehabilitasi sejak bayi, Popi, orangutan betina yang dulu ditemukan dalam kondisi memprihatinkan akhirnya resmi kembali ke rumah aslinya: hutan Kalimantan Timur. Pelepasliaran Popi dilakukan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim bersama Centre for Orangutan Protection (COP) di Hutan Lindung Gunung Batu Mesangat, Kecamatan Busang, Kutai Timur.

Perjalanan Popi menjadi bukti nyata bahwa upaya panjang rehabilitasi orangutan bukan pekerjaan sia-sia. Dari bayi lemah dengan gangguan pernapasan, Popi kini tumbuh menjadi individu mandiri yang mampu mencari makan dan beradaptasi di alam bebas tanpa mendekati manusia.

1. Diselamatkan sejak bayi, popi dibesarkan dengan penuh perjuangan

WhatsApp Image 2025-10-08 at 17.34.50 (1).jpeg
Popi tampak memanjat pohon di habitat barunya, tanda bahwa ia berhasil beradaptasi dan hidup mandiri di alam liar. (Dok. COP)

Popi pertama kali diselamatkan pada 22 September 2016 di Desa Sempayau, Sangkulirang. Saat itu, usianya diperkirakan baru satu bulan. “Tubuhnya masih kecil, tali pusar masih basah, gigi belum tumbuh, dan mengalami gangguan pernapasan,” ujar Wahyuni, Manajer Komunikasi COP.

Popi kemudian dirawat di Playground BORA (Borneo Orangutan Rescue Alliance) dan menunjukkan perkembangan pesat saat masuk sekolah hutan pada usia 11 bulan.

2. Belajar hidup mandiri di sekolah hutan

WhatsApp Image 2025-10-08 at 17.34.47.jpeg
Popi tampak memanjat pohon di habitat barunya, tanda bahwa ia berhasil beradaptasi dan hidup mandiri di alam liar.(Dok. COP)

Di sekolah hutan, Popi belajar berbagai keterampilan bertahan hidup, termasuk memanjat pohon hingga 30 meter dan mengenali makanan alami. Meski dikenal manja, Popi perlahan menunjukkan sifat liar yang kuat. “Rapor bulannya naik-turun. Kadang seharian di atas pohon mengabaikan keeper, kadang justru ingin selalu dekat,” kata Wahyuni.

Setelah menjalani tahap habituasi pada Juli 2025, Popi dinyatakan siap dilepasliarkan bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional pada 10 Agustus 2025.

3. Popi bertahan di alam, bukti sukses rehabilitasi

WhatsApp Image 2025-10-08 at 17.34.51.jpeg
Popi tampak memanjat pohon di habitat barunya, tanda bahwa ia berhasil beradaptasi dan hidup mandiri di alam liar. (Dok. COP)

Delapan minggu pasca pelepasliaran, tim pemantau menemukan Popi dalam kondisi sehat dan menjauh dari manusia—tanda positif keberhasilannya beradaptasi di alam liar. “Terakhir tim melihat Popi di atas pohon pinggir sungai, tubuhnya tidak kurus dan terlihat aktif,” tutur Wahyuni.

Kepala BKSDA Kaltim Ari Wibawanto menambahkan, keberhasilan Popi bukan kasus tunggal. “Banyak orangutan hasil rehabilitasi yang mampu hidup mandiri di alam. Popi menjadi bukti bahwa proses panjang ini berbuah hasil,” ujarnya.

Tim BKSDA Kaltim dan COP kini terus melakukan monitoring selama tiga bulan untuk memastikan Popi benar-benar siap hidup tanpa campur tangan manusia.

Share
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest News Kalimantan Timur

See More

Kasus Pertama Keracunan MBG di Banjar Kalsel, Puluhan Siswa Masuk IGD

09 Okt 2025, 17:06 WIBNews