Setelah Wapres Gibran Pulang, Truk Batu Bara Kembali Lalu-lalang di Paser

Paser, IDN Times – Ketenangan warga Desa Batu Kajang dan Muara Kate, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, kembali terusik. Truk-truk yang diduga membawa batu bara kembali melintasi jalan nasional. Padahal, sejak kedatangan Wapres Gibran Rakabuming pada pertengahan Juni lalu, aktivitas hauling sempat berhenti.
Sebuah video yang beredar pada Jumat malam (4/7/2025) memperlihatkan tiga unit truk berpelat DA—nomor kendaraan asal Kalimantan Selatan—melaju di jalan umum wilayah Batu Kajang. Dalam rekaman tersebut, seorang pria terdengar berkata, “Malam ini tanggal 4, aku lagi sweeping sendirian, ada tiga truk muatan batu bara itu berpelat DA.”
Keterangan serupa disampaikan seorang warga setempat saat dikonfirmasi. Ia membenarkan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 Wita.
“Betul, malam Sabtu sekitar jam sepuluh, tiga truk lewat beriringan. Videonya juga sudah ramai di grup relawan,” ungkap warga yang meminta namanya dirahasiakan. Namun, ia menambahkan bahwa belum bisa memastikan isi muatan dari truk-truk tersebut.
“Soalnya truk pengangkut semen dan kernel juga punya tampilan yang mirip,” jelasnya.
1. Polisi Belum Terima Laporan Warga

Dikonfirmasi, Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim, Komisaris Besar Rifki, mengaku belum menerima laporan dari warga maupun anggota kepolisian soal dugaan truk hauling yang melintas di jalan nasional. Kendati demikian, Rifki menyebut posko di kawasan Sungai Terik, Batu Sopang, masih aktif.
"Saya belum dapat laporan. Nanti segera saya cek, terima kasih informasinya," ujar Rifki saat dikonfirmasi, Senin (7/7/2025).
2. Kasus Pembunuhan Russel Belum Terungkap

Nyaris tiga pekan berlalu sejak Wakil Presiden Gibran Rakabuming berkunjung ke Kampung Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser. Namun hingga kini, polisi belum juga menetapkan tersangka dalam kasus pembunuhan Russel (60), tokoh adat Dayak setempat.
Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro, menegaskan bahwa kasus pembunuhan Russel menjadi perhatian serius kepolisian.
"Perkembangan kasus di Muara Kate menjadi atensi kita. Apalagi Pak Wapres Gibran Rakabuming juga sudah berkunjung ke sana dan memberikan perhatian lebih," kata Endar di sela perayaan HUT ke-79 Bhayangkara, Sabtu (5/7/2025) pagi di Lapangan M. Jasin, Markas Satbrimob Polda Kaltim, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan.
Endar menambahkan bahwa perkembangan penyidikan kasus pembunuhan Russel juga sudah disampaikan kepada Kepala Staf Kantor Wakil Presiden. Ia berjanji, dalam waktu dekat, kasus ini akan diungkap.
"Insya Allah, mohon dukungannya. Dalam waktu dekat, kita akan sampaikan hasilnya. Tunggu waktunya saja,” ujarnya.
Menurut Endar, hambatan utama saat ini terletak pada proses pembuktian. Namun ia optimistis kasus ini bisa segera dituntaskan.
“Ini masalahnya soal pembuktian. Mohon doanya, insyaallah bisa kita clear-kan. Terima kasih,” ujar dia.
3. Kunjungan Gibran

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming mengunjungi Muara Kate pada Sabtu (14/6/2025) petang, tepat 211 hari setelah Russel, tokoh masyarakat Dayak, tewas diserang orang tak dikenal. Kunjungan ini berlangsung kurang sehari sebelum genap tujuh bulan tragedi berdarah itu terjadi. Dalam pertemuan tersebut, masyarakat menyampaikan berbagai keresahan mereka—mulai dari aktivitas hauling batu bara yang melintasi jalan nasional hingga belum terungkapnya pelaku pembunuhan Russel.
Wapres juga meninjau langsung foto-foto jenazah Russel dan memperlihatkan respons emosional atas kekejaman yang dialami korban. Ia meminta aparat berjaga di lokasi agar warga tetap merasa aman meskipun dirinya telah meninggalkan tempat.
Kasus Russel menjadi perhatian utama dalam kunjungan tersebut. Gibran mendesak Kapolda Kalimantan Timur agar segera menuntaskan penyelidikan. Ia juga mempertanyakan lemahnya implementasi aturan hukum dan perda di wilayah itu. Untuk menindaklanjuti permasalahan ini, ia menjadwalkan pemanggilan seluruh instansi terkait, termasuk kementerian, ke Jakarta pada hari Senin mendatang.
Kekesalan juga ditunjukkan Gibran ketika mengetahui tidak ada satu pun pejabat daerah yang datang atau menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Russel pascakejadian. Ketidakhadiran pejabat publik dinilai sebagai bentuk ketidakpedulian atas tragedi yang menimpa masyarakat Muara Kate.