Waspada! Kalbar Berpotensi Banjir dan Longsor pada Pergantian Tahun

Pontianak, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi salah satu wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, pada akhir tahun 2024.
Ketua Satuan Tugas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, Daniel, menyatakan potensi bencana ini semakin meningkat menjelang pergantian tahun.
“Berdasarkan prakiraan BMKG, Kalimantan Barat masuk dalam daftar daerah yang berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi,” ujar Daniel pada Selasa (31/12/2024).
1. Diprakirakan terjadi hujan akhir dan awal tahun

Daniel menjelaskan, wilayah Kalbar diperkirakan akan dilanda hujan dengan intensitas sedang pada akhir tahun 2024 hingga awal 2025.
Beberapa daerah yang menjadi perhatian khusus meliputi Kabupaten Bengkayang, Kayong Utara, Ketapang, Kubu Raya, Landak, Mempawah, Sambas, serta Kota Pontianak dan Singkawang.
2. Tak larut dalam perayaan pergantian tahun

BPBD Kalbar mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana. Daniel menegaskan agar warga di daerah rawan banjir dan longsor tidak terbuai dengan perayaan tahun baru.
“Jangan sampai euforia pesta pergantian tahun membuat kita lengah. Penting untuk selalu mengantisipasi kemungkinan banjir dan mempersiapkan evakuasi mandiri,” tegasnya.
Ia juga mendorong masyarakat untuk mengenali dan mencatat lokasi-lokasi aman di sekitar tempat tinggal mereka sebagai langkah antisipasi.
3. Segera lapor jika ada bencana

Selain meningkatkan kewaspadaan, Daniel meminta warga untuk terus berkoordinasi dengan aparat setempat, mulai dari ketua RT, RW, hingga kepala desa atau lurah. Informasi mengenai bencana harus disampaikan secara berjenjang agar penanggulangan bisa dilakukan secara cepat dan terkoordinasi.
“Kerja sama ini penting agar evakuasi berjalan maksimal. Sesuai SOP, kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, ibu hamil, disabilitas, dan orang sakit harus menjadi prioritas utama,” kata Daniel.
Ia berharap masyarakat Kalbar dapat lebih siap menghadapi ancaman bencana di musim penghujan ini, sehingga risiko kerugian dan korban dapat diminimalkan.