TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ahli ITK dan Millennials di Balikpapan Diskusi tentang Pembangunan IKN

IKN Nusantara mengusung konsep green city di Kalimantan

Kaum milenial kota Balikpapan tergabung di FMIB gelar Talk Show bahas masa depan IKN Nusantara (IDN Times/Ervan)

Balikpapan, IDN Times - Kelompok millennials Balikpapan tergabung di Forum Muda Inspiratif Balikpapan (FMIB) menggelar diskusi dalam Talk Show di Kopi BJBJ Balikpapan pada Kamis 18 Mei 2023. 

Talk show FMIB ini mengangkat tema “Manajemen Infrastruktur dalam Mendukung Pembangunan IKN Nusantara” dengan pembicara, Koordinator Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Kalimantan (ITK)  Arief Hidayat dan Ketua Himpunan PWK ITK Ridho Ansori Romadan.

Materi bahasan isu-isu strategis IKN Nusantara dan peran serta pemuda dan mahasiswa dalam mendukung pembangunan dan pemindahan IKN Nusantara. 

"IKN itu sudah pindah beberapa kali sempat di Yogyakarta, Bukittinggi, dan pindah lagi ke Jakarta. Bahkan Presiden RI Pertama Soekarno sempat berkata bahwa IKN itu harus berada di Kalimantan," kata Arief Hidayat dalam paparnya.

Baca Juga: Seleksi Terbuka Jabatan di Pemkab PPU Diikuti 37 ASN

1. IKN tidak hanya pengembangan perkotaan

Kaum milenial kota Balikpapan tergabung di FMIB gelar Talk Show bahas masa depan IKN Nusantara (IDN Times/Ervan)

Arief mengatakan, Pulau Kalimantan memang paling cocok ditetapkan menjadi IKN Nusantara dengan pertimbangan luas lahan, minim gempa, tsunami, dan pusat ekonomi dunia lewat keberadaan ALKI II.  

Menurutnya, pengembangan IKN meliputi banyak kawasan perkotaan, industri, pangan, hingga jalur transportasi modern. 

"Peran kita juga pemuda khususnya mahasiswa bagaimana agar mendapatkan peran secara langsung atau terlibat langsung dalam pembangunan IKN Nusantara," sebutnya. 

Pembangunan IKN tentunya membutuhkan tenaga profesional sesuai kompetensi dibutuhkan di IKN Nusantara. "Tantangan kita adalah IKN itu akan dihuni sekitar 2 juta penduduk, kita harus menyiapkan kawasan di luar IKN untuk ketahanan  pangan dan infrastruktur pendukung lainnya," tukasnya.

2. Pangan jangan ambil dari luar Kalimantan

Sebuah kendi yang berisi tanah dan air dari seluruh provinsi se-Indonesia usai seremoni ritual Kendi Nusantara di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.)

Sehingga, lanjutnya, harus menyiapkan lahan yang luas untuk menjadi lahan pangan sebagai penyuplai ke IKN Nusantara. Jangan sampai pangan itu diambil dari luar Kalimantan. Harus menyiapkan industri pangan, terminal, pelabuhan yang bisa mendukung kegiatan transportasi pangan ke IKN Nusantara. 

Menurutnya, di IKN itu juga harus segera menyelesaikan permasalahan tanah yang ada di sana, terutama permasalahan mengenai mafia tanah yang ada di IKN Nusantara. 

"Kita juga harus mengutamakan pengeboran air limbah yang ada di IKN, karena air adalah kebutuhan yang sangat utama juga di IKN Nusantara," tutur Arief.

Ia berharap, forum ini menjadi salah satu pemerhati dalam tata ruang dalam pembangunan tata ruang yang ada di IKN, untuk mampu mengkritisi dalam mendukung pembangunan IKN Nusantara. 

3. Pemuda harus jadi pemain utama

Kaum milenial kota Balikpapan tergabung di FMIB gelar Talk Show bahas masa depan IKN Nusantara (IDN Times/Ervan)

Ridho menambahkan, pembangunan IKN harus menjadi titik awal kemajuan pembangunan di Indonesia. 

"Harapannya IKN Nusantara ini menjadi sentra dalam pembangunan, sehingga pembangunan di Indonesia itu menjadi merata dari kota hingga desa. Bahwa kita tahu hari ini masih banyak desa yang belum diperhatikan," urainya.

Adanya IKN sangat terasa sekali dampak positifnya dalam sisi pembangunannya, dari jalan utama, air bersih, Bendungan Sepaku Semoi, dan pipa air bersih.

Bahwasanya perpindahan itu juga akan mampu berdampak positif dalam pemerataan pembangunan. Ia juga berharap warga lokal punya ekspektasi tinggi terhadap pembangunan IKN jangan sampai kalah dengan warga atau pekerja dari luar Kaltim.

Lebih lanjut, Ridho pun meminta pemerintah agar mampu mengedukasi masyarakat dalam kontribusi pembangunan IKN. Seperti dengan menggandeng petani lokal di Penajam Paser Utara dalam pemenuhan pangan IKN. 

"Dan sebaiknya kita juga menyiapkan infrastruktur dalam ketahanan pangan yang ada di IKN Nusantara," ucapnya. 

Baca Juga: Kampung Bahari Nusantara Mendekatkan TNI AL dengan Masyarakat PPU

Berita Terkini Lainnya