Semangat Reformasi yang Masih Jadi Pertanyaan di Banjarmasin
Mahasiswa Banjarmasin kagum semangat mahasiswa era 98
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banjarmasin, IDN Times - Semangat reformasi di Indonesia genap menjajaki 25 tahun. Apakah harapan perubahan itu sekarang benar-benar dirasakan atau justru memperparah keadaan dalam menjalankan berbangsa dan bernegara.
Mahasiswa di era millennials dan Gen Z apakah memiliki semangat seperti halnya para seniornya pada masa reformasi 1998.
Baca Juga: Pemkot Banjarmasin Bersiap-siap Bangun Rumah Singgah Gelandangan
1. Tokoh akademisi di Banjarmasin menyoroti kondisi reformasi
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sultan Adam Banjarmasin Abdul Halim mengaku prihatin dengan pergerakan reformasi saat ini. Menurutnya, reformasi belum mampu mewujudkan tujuan besarnya, yakni kesejahteraan seluruh warganya.
"Artinya apa? Negara ini membutuhkan pemimpin yang benar-benar bisa membela kepentingan rakyat. Kalau rakyat belum sejahtera berarti tujuan kita belum tercapai," katanya.
Halim mengatakan, reformasi sudah berhasil menurunkan rezim Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun. Ke depannya tentu perubahan yang sesuai keinginan rakyat.
"Mengapa negara tetangga kita bisa lebih maju, padahal SDAnya jauh lebih banyak kita. Itu karena penegakan hukum di sana benar-benar dijalankan," ujarnya.
Baca Juga: Banjarmasin Sambut Banyumas yang Belajar Pengolahan Air Sungai