TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tanpa Incenerator, Banjarmasin Dipusingkan Masalah Limbah Medis

Limbah medis ditumpuk hingga dimusnahkan

Limbah medis yang diambil di salah satu puskesmas di Banjarmasin.

Banjarmasin, IDN Times - Pembuangan limbah medis di Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga sekarang masih diserahkan ke pihak ketiga. Persoalannya adalah sehubungan ketiadaan peralatan incenerator, yakni sejenis alat pembakar limbah jenis tertentu. 

Padahal limbah medis masuk dalam kategori bahan berbahaya dan beracun (B3). 

Pemkot Banjarmasin sudah lama mengharapkan pengadaan alat Incenerator  ini. 

Padahal banyak keuntungan apabila sudah memiliki sendiri alat pembakar sampah itu, salah satunya pemusnahan sampah lebih cepat tanpa harus menunggu pihak lain.

Baca Juga: Aniaya Lansia, Oknum Polresta Banjarmasin Terjerat Kasus Pidana

1. Rencana pembuatan incenerator baru proses Amdal

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Dr M Ramadhan.

Kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin M Ramadhan menyatakan, pihaknya sudah berencana dalam pembangunan alat incenerator pada tahun ini. Termasuk persiapan lahan di sekitar lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih Banjarmasin Selatan.

"Lahannya siap yakni di TPA Basirih. Dengan lahan yang lumayan besar," katanya.

Sementara sekarang ini, kata Ramadhan masih tahap mengurus izin analisis dampak lingkungan (Amdal) ke Kementrian Lingkungan Hidup. Sebab tanpa adanya Amdal itu pihaknya mengaku tidak akan bisa membangun incenerator.

"Lahan ada, jadi kita tinggal mengurus Amdalnya saja. Dan tahun ini ditarget selesai. Setelah itu, tahun depan insya Allah akan dibangun incenerator," bebernya.

2. Incenerator lokasinya jauh dari pemukiman

Ilustrasi alat Incenerator milik Telkom University. Foto dok

Ramadan mengatakan, lokasi pembangunan alat incenerator tersebut dianggap aman dari lingkungan masyarakat. Mengingat incenerator akan mengeluarkan dampak lingkungan, misalnya seperti asap dan zat lainnya.

Kata Ramadhan, lokasinya jauh dari pemukiman warga. Oleh sebab itu pihaknya memilih tempat di sekitar TPA, karena masih kawasan terbuka dan jauh dari pemukiman.

"Lokasinya aman, jauh dari pemukiman masyarakat," ucapnya.

Baca Juga: Makam Mualim Syukur di Banjarmasin  Sudah Dipindah oleh Ahli Waris

Berita Terkini Lainnya