Wali Kota Balikpapan Protes Rencana Penghapusan IMB
Kebijakan omnibus law akan merugikan daerah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi meminta agar Pemerintah Pusat melibatkan Pemerintah Daerah dalam rencana penyusunan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) tentang Omnibus Law.
Hal itu disampaikan terkait rencana penghapusan kebijakan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dalam rencana peraturan tersebut, yang dapat berpotensi terhadap hilangnya potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, agar dalam rencana penyusunan aturan tersebut, daerah juga dilibatkan," kata Rizal ketika diwawancarai wartawan di Kantor Wali Kota Balikpapan, Selasa (31/12).
Baca Juga: Proyek Molor, Pemkot Balikpapan akan Sanksi Sepuluh Kontraktor
1. Balikpapan berpotensi kehilangan PAD hingga Rp20 miliar
Rencana pemerintah pusat menghapus Izin Mendirikan Bangunan (IMB) akan menghilangkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga akan berdampak pada kondisi keuangan di daerah.
Rizal menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri terkait rencana penghapusan IMB oleh Pemerintah Pusat.
"Saya sudah ketemu Mendagri, minta agar daerah dilibatkan, karena kebijakan itu berdampak ke daerah dengan hilangnya potensi pendapatan," ujarnya.
Dari kebijakan penghapusan IMB tersebut, Kota Balikpapan berpotensi kehilangan pendapatan asli daerah mencapai Rp20 miliar per tahun.
"Dalam menyusun kebijakan, kami minta kondisi di daerah juga diperhatikan, sehingga tidak menimbulkan potensi kerugian bagi daerah. Kami tidak ingin seperti dulu, ketika Izin Gangguan dihapus, kita di daerah akhirnya kehilangan banyak potensi pendapatan," ungkapnya.
Baca Juga: KPU Balikpapan: Lelang Logistik Bekas Pemilu 2019 Ditunda