Hari Bahasa Isyarat Internasional, Dukungan bagi Tuli di Balikpapan
Masa pandemik, acara berjalan secara virtual
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Bahasa isyarat merupakan bahasa gerakan tangan yang digunakan oleh penyandang disabilitas tuli. Pada 23 September kemarin, diperingati sebagai Hari Bahasa Isyarat Internasional atau disingkat HBII.
Di Kota Balikpapan sendiri, peringatan bahasa isyarat ini digelar setiap tahun. Biasanya para penyandang disabilitas tuli akan mengadakan pertemuan besar. Namun untuk tahun ini, perayaan tersebut terpaksa dilaksanakan secara virtual, lantaran pandemik COVID-19.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan HBII ini diharapkan semua orang dapat memahami kebutuhan kawan tuli, terlebih dalam kebutuhan menerima informasi.
"Seperti yang kita tahu, bahwa HBII ini merupakan acara yang paling ditunggu oleh rekan-rekan tuli kita. Dimana peringatan ini bertujuan agar tuli juga mendapatkan hak yang sama seperti warga lainnya," jelas Rizal, Jumat (25/9/2020) malam.
Baca Juga: 4 Hal Soal Tabungan Emas, Investasi Aman bahkan di Saat Krisis
1. Penyandang disabilitas berhak mendapatkan informasi
Acara HBII di Balikpapan ini digelar oleh PT Pegadaian (Persero) bekerja sama dengan salah satu organisasi penggerak program kebutuhan para penyandang disabilitas atau Difabel.id.
Direktur Umum PT Pegadaian (Persero) Gunawan Sulistyo mengungkapkan pada masa pandemik COVID-19 ini, hal yang menarik adalah saat rilis perkembangan COVID-19 baik nasional maupun daerah terdapat juru bahasa isyarat yang membantu menyampaikan informasi kepada kawan tuli.
"Hal ini sangat menggambarkan betapa pentingnya informasi bisa diakses oleh semua pihak dari berbagai kalangan," katanya.
Meskipun demikian ia menyayangkan masih minimnya pemahaman masyarakat awam tentang penyandang disabilitas terutama tuli.
Sementara itu, Senior Vice President PT Pegadaian (Persero) Kanwil IV Kalimantan Edy Purwanto menjelaskan, "Sebagai BUMN kita peduli dengan lingkungan, sadar bahwa yang memerlukan informasi dan literasi terkait layanan publik itu bukan orang yang biasa-biasa saja, tetapi juga orang yang berkebutuhan khusus," terang
Edy melanjutkan, ini adalah wujud kepedulian BUMN kepada disabilitas, khususnya penyandang tuli.
Baca Juga: Cara Meraih Merdeka Finansial di Masa Pandemik Virus Corona