Bupati Penajam Tegaskan Mundur dari Seluruh Masalah COVID-19
Menyerahkan segala masalah pada pemerintah pusat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas’ud menyatakan menarik diri dari segala urusan pandemik COVID-19. Penanganan COVID-19 dianggap berpotensi menimbulkan masalah bagi para pejabat pelaksana.
“Penanganan COVID-19 di daerah hanya dianggap akan menimbulkan permasalahan hukum, sehingga saya menyatakan akan menarik diri untuk mengurusi yang namanya Corona. Mulai pengadaan dan penanganan serta lain-lain, saya menarik diri," katanya usai rapat Paripurna Penyampaian Raperda Pertanggungjawaban APDB 2020 di DPRD PPU Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (29/6/2021).
Baca Juga: Warga Maridan di Penajam Paser Utara Meninggal Terpapar COVID-19
1. Akan menarik diri sebagai Ketua Satgas Penanganan COVID-19 PPU
Dikatakannya, dirinya sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 PPU, terhitung bulan Juni 2021 akan menarik diri tidak ikut mengurus permasalahan wabah tersebut di PPU.
"Saya berikan contoh permasalahan pengadaan empat unit chamber roda empat senilai Rp2 miliar. Selama ini dianggap hanya menimbulkan masalah bagi pimpinan daerah. Padahal pengadaan Maret 2020. Saat itu, harga masker saja mulai Rp50 ribu per boks jadi Rp500 ribu, bahkan jutaan rupiah," sebutnya.
Sementara itu, kondisi ketika itu seluruh wilayah dalam status pembatasan, masih kurang perkapalan, pesawat dan akomodasi lainnya. Kemudian dijadikan masalah dan dituntut menyesuaikan harga yang tidak sesuai keadaan awal pandemik
Baca Juga: Kontraktor Proyek Strategis di Penajam Enggan Gunakan SDA Lokal