TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Calon Ibu Kota Negara di Kukar Terkepung Banjir selama Tiga Hari 

Aktivitas pertambangan batu bara di Samboja jadi penyebab

Banjir di Samboja Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, Sabtu (4/9/2021). (IDN Times/Nina)

Kutai Kartanegera, IDN Times - Musibah banjir selama tiga hari melanda tujuh kelurahan di Kecamatan Samboja di Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (4/9/2021). Samboja sendiri masuk dalam kawasan calon ibu kota negara (IKN) ditentukan pemerintah. 

Seperti diketahui, IKN baru sudah ditetapkan berada di wilayah Penajam Paser Utara-Kukar. 

Musibah banjir ini viral di media sosial di mana keluhan warga ramai di Facebook Group Urang Samboja. Saking ramainya, Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin meninjau langsung ke lokasi banjir di Samboja. 

“Kami investigasi, turun langsung untuk mencari sejumlah akar persoalan yang disinyalir menjadi pemicu banjir ini,” katanya.

Baca Juga: Kutai Kartanegara Jadi Episentrum Penyebaran Kasus COVID-19 di Kaltim

1. Sebanyak tujuh kelurahan terdampak banjir.

Banjir di Samboja Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, Sabtu (4/9/2021). (IDN Times/Nina)

Rendi mengatakan, terdapat tujuh kelurahan di Kecamatan Samboja yang masih terdampak banjir. Tujuh kelurahan tersebut yakni Wonotirto, Sungai Seluang, Margo Mulyo, Tanjung Harapan, Kuala, Kampung Lama, dan Sungai Merdeka. 

Tujuh kelurahan tersebut masih menerima air kiriman dari area di wilayah lebih tinggi di atas Samboja. Konsentrasi banjir semula terjadi di Kelurahan Sungai Seluang, Wonotirto, dan Margomulyo. 

Air banjir sudah surut dengan mengaliri area lebih rendah di Kelurahan Tanjung Harapan dan Kampung Dalam. 

Kecamatan Samboja terdapat 23 kelurahan/desa itu dikepung banjir selama tiga hari hari terakhir. Hujan lebat seharian mengguyur Samboja hingga berujung banjir  melanda tujuh kelurahan di Samboja. 

2. Wakil Bupati Kukar investigasi penyebab banjir di Samboja

Banjir di Samboja Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, Sabtu (4/9/2021). (IDN Times/Nina)

Rendi yang juga putra asli Samboja  memboyong seluruh jajaran pimpinan Muspika Samboja. Rombongan ini mengitari sejumlah titik lokasi banjir serta jalur pengendalian banjir di kawasan tersebut.

“Saya turun langsung, untuk ngecek, sebenarnya masalahnya di mana,” tuang Rendi.

Selama kunjungan ke lokasi banjir, Rendi meminta penjelasan tentang penyebab banjir di kawasan tersebut. Ternyata, ditemukan pada bendungan dengan kondisi pintu air yang sudah tidak bisa beroperasi maksimal.

Terlebih lagi, pintu air tempat keluar masuknya air telah mati. Sehingga, aliran air yang mestinya menuju laut menjadi terhambat.

"Saya sengaja ingin melihat langsung akar persoalan yang menjadi pemicu banjir di kawasan tersebut. Supaya upaya yang dilakukan bisa tepat sasaran," tuturnya.

Setelah melakukan investigasi, Rendi mencari informasi untuk upaya perbaikan infrastruktur waduk itu. Diperoleh kabar bahwa perbaikan akan dilakukan melalui anggaran Bankeu. Ia pun meminta agar proses tersebut bisa dilaksanakan tepat waktu dan sesuai harapan.

"Saya meminta agar prosesnya segera dilakukan dengan cepat dan tepat waktu," katanya.

Baca Juga: Ibu Kota Baru, Ini 5 Hotel di Kutai Kartanegara yang Nyaman 

Berita Terkini Lainnya