TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kekayaan SDA Kaltim yang Berkontribusi dalam Pembangunan Negeri

Kaltim kaya akan sumber daya alam

Ilustrasi hulu migas (Dok. SKK Migas)

Samarinda, IDN Times - Kekayaan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Kalimantan Timur (Kaltim) sejak lama berkontribusi bagi pembangunan dan ekonomi bangsa.

"Kalimantan Timur itu daerah penghasil komoditas ekspor," kata Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor dalam akun Instagram Pemprov Kaltim di hadapan ratusan pimpinan perusahaan di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, baru-baru ini.

Provinsi Kaltim lanjutnya, dikenal provinsi penghasil minyak dan gas bumi (migas), batu bara, crude palm oil (CPO) perkebunan kelapa sawit.

"Perannya sangat besar sebagai memperoleh atau penghasil devisa negara. Dan itu sejak dulu," tegasnya.

Baca Juga: Lokasi IKN Nusantara yang Jadi Destinasi Wisata Warga Kaltim

1. Kontribusi para pengusaha Kaltim pada negara

Di mana migas saja tambah Isran, dari zaman penjajahan Belanda hingga saat ini terus berproduksi dan memberi hasil bagi bangsa Indonesia.

Selain itu, sejak tahun 70an sebutnya lagi, Kaltim menjadi penghasil kayu terbesar Indonesia dan hasilnya dikirim ke berbagai negara.

"Bahkan itu yang namanya Gedung Manggala Wanabhakti (Gedung Kementerian Kehutanan RI) dibangun para pengusaha kayu berasal dari Kaltim, bukan dari APBN. Dan itu, isi interiornya adalah gedung terbaik sampai sekarang," ungkapnya.

"Jadi Gedung Manggala Wanabhakti itu merupakan sumbangsih para pengusaha dari Kalimantan Timur," sambungnya.

2. Produksi batu bara yang melimpah

Ilustrasi tongkang angkut batu bara. IDN Times/Mela Hapsari

Berlanjut, sejak tahun 1996 sampai sekarang ujar orang nomor satu Benua Etam ini, Kalimantan Timur terus memberi penghasilan bagi NKRI melalui komoditas batu bara.

"Di mana 60 persen hasil batu bara di republik ini berasal dari Kalimantan Timur," sebutnya.

Karenanya, bagi mantan Bupati Kutai Timur ini, dirinya sangat memahami betapa besar peran para pengusaha dalam mendukung pembangunan daerah bahkan membangun tanah air Indonesia.

"Karena itu, ketika saya melaksanakan program pembangunan rumah layak huni, itu bukan hal baru. Sebab sudah dilakukan pengusaha kayu membangun Gedung Manggala Wanabhakti di Jakarta," jelasnya.

Baca Juga: Gak Boleh Keliling, Takbiran di Samarinda Hanya Boleh di Masjid

Berita Terkini Lainnya