TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kaltim Darurat Narkoba, Pelajar dan Mahasiswa Pengguna Terbanyak

Hasil survei, Kaltim nomor 2 pengguna narkoba terbanyak 

IDN Times/Surya Aditya

Balikpapan, IDN Times – Kalimanan Timur (Kaltim) boleh disebut sedang darurat narkoba. Kurang dari sepekan, instansi keamanan mengungkap puluhan kilogram (kg) narkotika jenis sabu-sabu di provinsi ini.

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional RI, Irjen Pol Arman membenarkan, peredaran narkoba di Kaltim sangat memprihatinkan. Menurutnya, hal ini karena Kaltim dekat dengan Kalimantan Utara (Kaltara) yang menjadi pintu masuk narkoba dari Malaysia.

Dia pun menyatakan, Kaltim tengah menjadi target perburuan narkoba oleh jajaran BNN RI. “Ya, Kaltim mendapat perhatian khusus dari kami dalam hal peredaran narkoba,” katanya di Kantor Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Balikpapan, Senin (7/10).

Baca Juga: [Breaking] BNN Gagalkan Peredaran 38 Kilogram Sabu-Sabu di Kaltim

1. Hampir semua narkoba di Kaltim berasal dari Malaysia

IDN Times/Surya Aditya

Sementara itu, Direktur Resnarkoba Polda Kaltim, Kombes Pol Akhmad Shaury mengatakan, hampir semua narkoba yang masuk di Kaltim berasal dari Malaysia. Hal ini berdasarkan pengungkapan yang pernah ditangani pihaknya.

“Ya, rata-rata narkoba yang kami ungkap berasal dari luar negeri,” katanya, Selasa (8/10) siang.

Dia menjelaskan, masuknya narkoba ke dalam sebuah wilayah Kaltim karena tingginya permintaan. Selagi peminat narkoba masih ada, maka hampir dipastikan narkoba juga akan tetap beredar di wilayah tersebut.

“Oleh karena itu kami imbau agar masyarakat menjauhi narkoba, karena efeknya sangat berbahaya, bisa merusak masa depan,” ujarnya.

2. Pelajar dan mahasiswa di Kaltim pengguna narkoba terbanyak ke dua

IDN Times/Surya Aditya

Soal penggunan narkoba di Kaltim dijelaskan Kepala BNN Kota (BNNK) Balikpapan, Kompol Muhammad Daud Winarko. Kata dia, pengguna narkoba terbanyak di Kaltim adalah kalangan pelajar dan mahasiswa.

Hal tersebut diketahui berdasarkan catatan BNN RI. Belum lama ini, BNN melakukan penelitian mengenai prevalensi atau kecenderungan penyalahgunaan narkotika sektor pelajar dan mahasiswa pada 2018.

Ada 13 provinsi besar di Indonesia yang diteliti. Selain Kaltim, provinsi yang diteliti itu, yakni, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan Papua.

Hasil penelitian, penyalahgunaan narkotika sektor pelajar dan mahasiswa di Kaltim berada di peringkat kedua. Di atasnya ada Jawa Timur menududuki peringkat pertama.

“Persentasenya Kaltim 5,3 persen. Sedangkan Jawa Timur sebesar 7,5 persen,” katanya.

Baca Juga: [Breaking] Kaltim Jadi IKN, Target Empuk Jaringan Sabu Internasional 

3. Sektor pekerja juga terbanyak pengguna narkoba

IDN Times/Surya Aditya

Selain kelompok pelajar dan mahasiswa, pengguna narkotika terbanyak di Kaltim adalah pekerja. Namun jumlahnya tidak lebih banyak dari sektor pelajar dan mahasiswa.

Berdasarkan catatan BNN RI, dari 13 provinsi, Kaltim berada diurutan kelima untuk penyalahgunaan narkotika sektor pekerja, dengan persentase 2,00 persen. “Peringkat pertama Jawa Barat dengan persentase 5,50 persen,” sebut Daud.

4. Dua Rektor di Balikpapan sepakat perangi narkoba

IDN Times/Surya Aditya

Mengetahui pengguna narkoba terbanyak adalah pelajar dan mahasiswa, membuat Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Profesor Budi Santosa Purwokartiko prihatin. Dia pun berencana akan memperketat pengawasan narkoba masuk ke lingkungan ITK.

“Harus ada pemeriksaan yang ketat, nanti kami bicarakan dulu (upaya pencegahan narkoba),” katanya saat dihubungi media ini.

Keprihatinan penggunaan narkoba di Kaltim juga datang dari Rektor Universitas Balikpapan (Uniba), Piatur Pangaribuan. Dia pun mempertanyakan kinerja aparat dalam upaya pemberantasan narkoba.

“Masalahnya kok bandar (narkoba) ini masih merajalela ya? Kok susah ya (berantas narkoba), padahal lebih terlihat dibanding teroris,”

Piatur menyatakan, pemberantasan narkoba di Uniba sudah menjadi agenda khusus pihaknya. Untuk mengantisipasi narkoba di Uniba, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan BNN. Hal ini dilakukan, karena Uniba sadar betul akan bahaya narkoba.

Piatur tidak ingin ada mahasiswa-mahasiswanya terjerumus ke dalam dunia hitam itu. “Pengguna narkoba adalah masalah serius yang harus kita atasi, biar siap menjadi pemimpin masa depan, khususnya menyambut IKN (Ibu Kota Negara),” pungkasnya.

Baca Juga: Buruh Tani Bawa 5 Kg Sabu, Dikemas dalam Bungkusan Teh 

Berita Terkini Lainnya