TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Akhir Pelarian Duo Bandit, Sudah Satroni 40 Rumah di Samarinda  

Terpaksa mencuri karena tak ada keterampilan lain

Kanit Jatanras, Satreskrim Polresta Samarinda, Iptu Abdul Rauf (kemeja putih) dalam keterangan persnya pada Selasa (9/6) sore di Mapolresta Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Satreskrim Polresta Samarinda masih menyidik kasus pencurian dengan kekerasan oleh duo bandit, Ikbal (30) dan Misi (35).

Dari hasil pemeriksaan sementara, keduanya sudah menyatroni 40 rumah berbeda di Samarinda. Tak peduli kosong atau berpenghuni. Jika bisa dimasuki keduanya bakal beraksi.

“Makanya mereka bawa badik. Yang jadi eksekutornya itu tersangka Ikbal, sementara rekannya (Misi) berjaga di luar,” ucap Kanit Jatanras, Satreskrim Polresta Samarinda, Iptu Abdul Rauf saat dikonfirmasi pada Rabu (10/6) pagi.

Baca Juga: 3 Kali Masuk Penjara, Residivis Kambuhan di Samarinda Ditangkap Lagi

1. Tak segan gunakan badik mengancam korbannya saat beraksi

Barang bukti yang digunakan dua tersangka di Mapolresta Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Bahkan kata Rauf, sapaan karibnya, potensi bertambahnya tempat kejadian perkara (TKP) bisa bertambah seiring penyelidikan.

Maklum sejak keluar dari penjara pada November 2019 lalu, tersangka Ikbal tak bisa diam. Tangannya gatal untuk beraksi. Selama 7 bulan dia dan rekannya beraksi dan cenderung nekat.

“Mereka tak segan mengeluarkan badik dari sarungnya untuk mengancam korbannya,” imbuhnya.

2. Tak punya keterampilan lain dan didesak oleh urusan perut keduanya terpaksa mencuri

Dua tersangka pencurian dengan kekerasan Ikbal (30) kiri dan Misi (35) di Mapolresta Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Dari hasil penyidikan lanjutan, kepada petugas Ikbal dan Misi mengakui semua perbuatannya. Alasan mencuri tak lain untuk urusan perut. Keduanya mengaku  tak punya keterampilan, sehingga lapangan pekerjaan makin minim. Belum lagi kondisi serba terbatas di tengah pandemik virus corona atau COVID-19 memaksa keduanya makin nekat.

“Barang yang mereka ambil (curi) itu dijual, uangnya dipakai untuk makan. Paling sering itu ponsel. Tapi pengakuan ini masih kami dalami,” terangnya.

3. Uang hasil penjualan barang curian pernah dikirim ke keluarga

Dua tersangka pencurian dengan kekerasan Ikbal (30) kiri dan Misi (35) di Mapolresta Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Bagi polisi 40 TKP itu tak sedikit, karenanya penyelidikan mendalam dilakukan. Bahkan, saking seringnya mencuri, keduanya punya langganan penadah namun belakangan hilang kontak.

Hasilnya duo bandit menjual barang curiannya dengan acak. Selain ponsel, benda lain yang pernah digondol Ikbal dan Misi adalah emas seberat 100 gram.

“Pengakuan keduanya, uang hasil penjualan ini juga pernah dikirim ke keluarga mereka,” tuturnya.

Baca Juga: Gara-gara Jadi Penadah Motor Curian, Pemuda di Samarinda Masuk Penjara

Berita Terkini Lainnya