TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hotel Bintang 3 Jadi Lokasi Isolasi, Ini Kata Pengelola PHRI di Kaltim

Imbas kasus positif COVID-19 di Benua Etam terus menanjak

ilustrasi hotel (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Samarinda, IDN Times - Penyebaran virus corona atau COVID-19 di Katim masih bikin waswas. Data terkini akumulasi wabah ini sudah mencapai 6.954 kasus positif. Syukurnya 4.528 di antaranya sudah sembuh dan menyisakan 2.154 pasien dalam perawatan. Meski demikian 272 orang di antaranya meninggal dunia.

Maklum, saban hari angka positif selalu bertambah. Sebagian besar kasus tanpa gejala. Inilah yang menyebabkan pemerintah memberi isyarat penggunaan hotel bintang dua dan tiga sebagai wadah isolasi positif COVID-19 tak bergejala hingga gejala ringan.

“Iya, memang dari pusat sudah ada memberi sinyal (penggunaan hotel sebagai wadah karantina pasien COVID-19), daerah hanya mengikuti saja,” ujar Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim, Muhammad Zulkifli saat dikonfirmasi pada Senin (21/9/2020) sore. 

Baca Juga: [BREAKING] Menteri Agama RI Fachrul Razi Positif COVID-19

Kendati begitu, kata dia, pemanfaatan rumah inap sebagai wadah isolasi sudah dilakukan di Samarinda dan sejumlah hotel bintang dua dan tiga di Kaltim sejak dua bulan lalu. Sayangnya dirinya enggan membeberkan lebih lanjut penginapan mana saja. Wajar saja, sebab dikhawatirkan pelanggan lain bisa takut, hingga akhirnya hotel merugi karena persoalan okupansi. Sebagian besar yang disediakan adalah kamar dengan ruang mandi dan jendela. Dengan demikian sirkulasi udara terjaga.

“Makanan pun cukup diantar di depan pintu kamar saja. Kami mendukung program dari pemerintah. Namun tiap kebijakan ada kelebihan dan kelemahannya,” katanya.

1. Hotel jadi lokasi isolasi sudah diterapkan di Kaltim sejak dua bulan lalu

Ilustrasi pasien virus corona. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

2. Menyarankan Hotel Altlet Sempaja jadi wadah karantina pasien positif corona

Ilustrasi kamar hotel (unsplash.com/tonyyakovlenko)

Dia pun memberi usulan, jika boleh Hotel Atlet Sempaja di Komplek Stadion Madya Sempaja ini digunakan. Sudah satu dekade lebih rumah inap para atlet pada perhelatan PON Kaltim 2008 lalu ini tak digunakan.

“Sayang, potensinya tak dipakai,” imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua PHRI Samarinda, Lenny Marlina menuturkan hal senada terkait ide penggunaan hotel atlet sebagai wadah karantina pasien COVID-19. Pasalnya sudah bertahun-tahun rumah inap para atlet ini tak dipakai. Pihaknya pun bersiap memfasilitasi pengelolaannya untuk wadah karantina.

“Tinggal pemerintah bersedia atau tidak. Sampai sekarang kami belum dikontak Pemkot Samarinda (mengenai wacana hotel atlet sebagai wadah karantina),” jelasnya. 

Baca Juga: Tambah Enam, Pasien Sembuh COVID-19 Penajam Paser Utara Capai 77 Orang

Baca Juga: Langgar Protokol Kesehatan di Samarinda, Bersiap Izin Usaha Dibekukan

Berita Terkini Lainnya