Tak Sampai 30 Persen, PHRI Samarinda Akui Tingkat Hunian Hotel Merosot
Okupansi tak sampai 30 persen, berharap wabah segera hilang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Adanya fase relaksasi di Samarinda tak terlalu memengaruhi tingkat kunjungan hotel atau okupansi. Sepuluh kamar terisi dalam sehari saja sudah beruntung.
“Gak sampai 30 persen (okupansi hotel),” ucap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Samarinda, Lenny Marlina saat dikonfirmasi pada Kamis (11/6) sore.
1. Terlalu prematur jika menyebut perhotelan sudah membaik
Pandemik virus corona atau COVID-19 jadi alasan utama sektor perhotelan terpuruk. Lantaran imbas wabah tersebut berganda, hotel hanya satu dari sekian sektor yang tertatih karena corona. Karenanya Lenny menganggap terlalu prematur jika menyebut perhotelan sudah membaik. Tiga bulan alami tingkat hunian merosot itu tak mudah.
“Jadi pertumbuhannya belum terlalu signifikan. Tiga bulan alami pembatasan sosial, bisa jadi saat ini masyarakat lebih fokus pemulihan ekonomi bukan hotel atau pariwisata,” tuturnya.
Baca Juga: Maju Mundur Kebijakan Pemkot Samarinda di Tengah Pandemik COVID-19
Baca Juga: Fase Relaksasi di Samarinda, Angka Okupansi Hotel Belum Signifikan