Intensitas Hujan Tinggi, Banjir Merendam Kawasan Ibu Kota Baru

Banjir melanda desa-desa di Penajam Paser Utara 

Penajam, IDN Times – Banjir melanda Kabupaten Penajam Paser Utara. Banjir terjadi di delapan RT di Desa Bukit Subur dan satu desa di Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Selasa, (18/2) sekitar pukul 07.00 Wita. Banjir merendam permukiman yang dihuni 379 jiwa dengan 115 Kepala Keluarga (KK).

Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Hj. Nurlaila mengungkapkan banjir terjadi di daerah tersebut sejak pagi hari akibat tingginya curah hujan ditambah dengan pasang air laut sehingga air sungai meluap.

“Banjir disebabkan meluapnya air sungai akibat hujan dengan intensitas yang cukup tinggi pada Senin malam (17/2) hingga pagi hari hingga Selasa (18/12) ditambah kondisi pasang surut air laut dengan ketinggian air mencapai 1,9 meter," ujar Nurlaila.

1. Ketinggian banjir sekitar 1 meter

Intensitas Hujan Tinggi, Banjir Merendam Kawasan Ibu Kota BaruBanjir di Penajam Paser Utara (dok.BPBD PPU)

Dibeberkannya, lokasi banjir terjadi di dua titik di Desa Bukit Subur dan Riko, Kecamatan Penajam, dimana lokasi berdekatan dengan kawasan lokasi calon Ibu Kota Negara (IKN).

Nurlaila menjelaskan total korban banjir 379 Jiwa dengan 115 KK. Tinggi maksimum air hingga berita ini diturunkan di halaman rumah mencapai lebih kurang satu meter dan masuk dalam rumah sekitar 20 centimeter.

2. Tim gabungan siapkan kano untuk evakuasi warga

Intensitas Hujan Tinggi, Banjir Merendam Kawasan Ibu Kota BaruBanjir di Penajam Paser Utara (dok.BPBD PPU)

Dikatakannya, upaya penanganan banjir sudah dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, kepala desa, Bhabinkamtibmas, aparat desa dan warga.

Tim gabungan telah melakukan pendataan korban terdampak banjir di Desa Bukit Subur. Tim ini juga memasang beberapa tali pengaman di jembatan bawah kantor desa untuk penyeberangan warga. Mereka juga disiagakan di beberapa tempat dengan perahu kano untuk membantu mobilisasi serta evakuasi warga.

Tim gabungan juga telah menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir. Saat ini warga memerlukan paket alat pembersih, paket makanan siap saji, dan matras.

Baca Juga: Autopsi Balita Tanpa Kepala, Tim Forensik Bawa Potongan Tulang Yusuf

3. Sulit sinyal komunikasi menjadi kendala penanganan banjir

Intensitas Hujan Tinggi, Banjir Merendam Kawasan Ibu Kota BaruBanjir di Penajam Paser Utara (dok.BPBD PPU)

Sementara, pada Kelurahan Riko di RT. 04, jelasnya, Tim Gabungan BPBD bersama warga langsung melakukan pendataan korban terdampak banjir.

Mereka juga memasang sistem pengaman berupa jalur tali di jembatan untuk antisipasi air meluap sehingga bisa mentransfer logistik ke seberang sungai. Tim juga disiagakan di lokasi terdampak parah yang berada di RT. 04 Kelurahan Riko.

“Adapun kendala di lapangan adalah sulitnya sinyal jaringan telepon sangat susah sehingga memperlambat proses pelaporan Satgas di lapangan ke Pusdalops BPBD PPU,” pungkasnya.

4. Banjir terjadi karena pendangkalan sungai dan pasang air laut

Intensitas Hujan Tinggi, Banjir Merendam Kawasan Ibu Kota BaruBanjir di Penajam Paser Utara (dok.BNPB)

Sementara, menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo, "Penyebab banjir yang terjadi di Desa Bukit Subur karena badan sungai terjadi pendangkalan, banyaknya kelokan dan adanya sampah yang berlebihan sehingga menghambat aliran sungai," katanya dalam rilis tertulis. 

Sedangkan untuk Kelurahan Riko, banjir terjadi selain karena intensitas hujan yang tinggi juga karena kelurahan tersebut berada di dataran rendah dengan sungai besar yaitu Sungai Riko. Kondisi ini makin parah jika air laut sedang pasang tinggi.

Baca Juga: Begini Cara KONI Penajam Paser Utara Tingkatkan Kualitas SDM

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya