Setahun COVID-19, Penghasilan Nelayan di Penajam Menurun Drastis

Daya beli masyarakat merosot

Penajam, IDN Times - Selama satu tahun lebih pandemik COVID-19 di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) berdampak langsung terhadap penghasilan warga. Salah satu terdampak adalah kelompok masyarakat nelayan yang mengeluhkan penurunan pendapatan. 

“Kami akui ikut terdampak adanya pandemik COVID-19. Selama satu tahun lebih terjadi, berdampak penghasilan untuk menghidupi keluarga kami,” ujar Udin nelayan asal Kelurahan Nenang Kecamatan Penajam, Selasa (6/4/2021). 

1. Penurunan pendapatan tersebut disebabkan karena menurunnya daya beli masyarakat

Setahun COVID-19, Penghasilan Nelayan di Penajam Menurun DrastisIlustrasi kapal-kapal nelayan. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Dibeberkannya, penurunan pendapatan tersebut disebabkan karena merosotnya daya beli masyarakat selama pandemik. Belum lagi ditambah faktor tingginya gelombang yang mengganggu rutinitas menangkap ikan nelayan. 

“Saya dan rekan-rekan lainnya sangat merasakan dampak dari pandemik COVID-19 ini, karena daya beli masyarakat alami penurunan berbeda ketika sebelum pandemik,” ujarnya.

Karena terjadi penurunan daya beli masyarakat itu, jelasnya, akibatnya  penjualan hasil tangkapan mereka juga ikut menurun akibatnya pemasukan pendapatan untuk biaya hidup keluarganya terus berkurang.  Sementara untuk melaut dibutuhkan modal yang tidak sedikit.

Baca Juga: Dua Positif COVID-19 Asal Penajam dan Sepaku PPU Meninggal

2. Semenjak pandemik COVID-19 di Kabupaten PPU semua nelayan merasa terdampak

Setahun COVID-19, Penghasilan Nelayan di Penajam Menurun DrastisKapal nelayan yang sedang sandar di TPI Waru PPU (IDN Times/Ervan)

Senada dengannya, seorang nelayan di Kelurahan Penajam bernama Aco, menambahkan, semenjak pandemik COVID-19 di Kabupaten PPU, semua nelayan merasakan dampak termasuk dirinya sendiri.

Hal itu, akibat daya beli masyarakat menurun, namun selama satu bulan terakhir ini memang mulai ada peningkatan daya beli masyarakat, karena permintaan hasil tangkapan dari masyarakat ada peningkatan, tetapi kondisi itu masih lebih baik sebelum adanya pandemik.

“Daya beli menurun tersebut, mungkin pendapatan masyarakat juga alami penurunan, apalagi ada beberapa masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pengurangan tenaga kerja di tempatnya bekerja akibat COVID-19 ini,” tukas Aco.

3. Dibutuhkan biaya tidak sedikit untuk mencari ikan selama delapan hari di laut

Setahun COVID-19, Penghasilan Nelayan di Penajam Menurun DrastisANTARA FOTO/Rahmad

Untuk diketahui, lanjutnya, biasanya uang penjualan hasil tangkapan selain untuk keluarga juga dijadikan sebagai modal melaut. Sebab untuk bisa menangkap ikan di laut dibutuhkan biaya tidak sedikit karena ada beberapa kebutuhan dan peralatan selama delapan hari bertahan hidup di tengah laut.

“Selain itu kami juga mengalami penurunan hasil tangkap laut karena gelombang dan angin kencang. Jadi kami merasa sangat terdampak. Saya berharap, Pemerintah daerah melalui dinas perikanan serta instansi terkait lainnya memperhatikan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan khususnya di Kelurahan Nenang,” sebutnya.

4. Berharap pandemik COVID-19 cepat berlalu

Setahun COVID-19, Penghasilan Nelayan di Penajam Menurun DrastisIlustrasi. Nelayan di Kabupaten Tangerang terdampak wabah COVID-19 (ANTARA FOTO/Fauzan)

Ia berharap, agar pandemik COVID-19 ini cepat berlalu, sehingga aktivitas ekonomi seluruh masyarakat bisa kembali normal dan tentu juga ikut meningkatkan daya beli masyarakat terhadap hasil tangkapan nelayan di PPU.

Dirinya menghimbau, para nelayan tetap bersabar dengan kondisi pandemi COVID-19 saat ini tentu ikut mendukung kebijakan pemerintah yakni mematuhi protokol kesehatan. Namun ia juga berharap agar pemerintah dapat memperhatikan keluhan nelayan tersebut dengan memberi  bantuan bagi mereka terdampak COVID-19.

“Kami para nelayan tentu mendukung kebijakan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan mematuhi protokol kesehatan, semoga pandemik ini cepat berlalu. Dengan kondisi nelayan sekarang ini kami pun berharap pemerintah dapat memperhatikan kami,” pungkasnya.

Baca Juga: Antisipasi Teror, Polisi dan Tentara di Penajam Siaga Satu

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya