Terima Jatah 11.700 Vial, Balikpapan Lanjutkan Vaksinasi Guru

Vaksinasi guru telah berjalan 56,29 persen

Balikpapan, IDN Times - Kalimantan Timur (Kaltim) kembali mendapat jatah 69.700 vial vaksin COVID-19, dan 11.700 vial diantaranya adalah untuk Kota Balikpapan. Vaksin ini rencananya diperuntukkan bagi dosis kedua lansia 60 persen, dan dosis pertama dan kedua tenaga pendidik 40 persen. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota (Dinkes) Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengungkapkan, vaksin ini tiba pada Rabu kemarin. "Dan sesuai instruksi Kementerian Kesehatan, guru dan lansia tetap jadi prioritas," ungkap Dio, sapaan Andi Sri Juliarty pada Kamis (8/4/21) melalui pesan tertulis. 

1. Sebanyak 1.350 guru di Balikpapan divaksin di seluruh puskesmas hari ini

Terima Jatah 11.700 Vial, Balikpapan Lanjutkan Vaksinasi GuruSejumlah pemberi jasa layanan publik menerima vaksin COVID-19 di Balikpapan pada 27 Februari 2021 di Dome BSCC(IDN Times/Hilmansyah)

Setelah datangnya vaksin COVID-19 ini, maka pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga pendidik Kota Balikpapan pun berlanjut. Vaksin dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), yakni 27 puskesmas di Balikpapan. 

Pelaksanaan vaksin ini untuk mengejar target pembelajaran tatap muka (PTM) yang ditargetkan pada tahun ajaran baru Juli mendatang. Meski sebenarnya, apabila ada sekolah yang gurunya telah vaksin semua, maka sekolah itu boleh memulai PTM secara bertahap. 

"Hari ini ada 1.350 guru divaksin di seluruh puskesmas. Untuk lansia nanti hari Sabtu," ujar Dio. 

Ia menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan surat dari Kementerian Kesehatan, bahwa vaksinasi prioritas adalah guru. Kementerian menyampaikan surat pengantar tersebut bersamaan dengan kedatangan vaksin.

"Sehingga kami akan terus melanjutkan vaksinasi untuk guru. Kita siap untuk melayani vaksinasi guru selama vaksinnya tersedia," ujarnya. 

Baca Juga: Kunjungi Balikpapan, Mendikbud : Pembelajaran Langsung Segera Digelar

2. Vaksinasi guru telah berjalan 56,29 persen

Terima Jatah 11.700 Vial, Balikpapan Lanjutkan Vaksinasi GuruIlustrasi aktivitas di sekolah. IDN Times/Feny Maulia Agustin

Untuk diketahui, jumlah guru di Balikpapan keseluruhan ada 9.060 orang. Sementara sampai kini sudah 5.100 orang yang sudah menerima vaksinasi COVID-19.

Pelaksanaan vaksinasi untuk guru telah diberikan dalam beberapa termin. Pada termin 1, sebanyak 750 guru, yang terdiri dari dosis pertama dan kedua. Lalu termin 2 sebanyak 2 ribu guru, dan semuanya baru masih dosis pertama.

Pada termin 3, vaksinasi dilangsungkan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke Balikpapan.  Rincian guru yang telah menerima vaksinasi sebanyak seribu orang untuk dosis pertama, lalu hari ini 1.350 orang dosis pertama. 

"Sehingga total akumulasinya 5.100 guru yang sudah divaksin, dari 9.060 orang. Atau 56,29 persen," sebut Dio.

3. PTM dapat dilakukan sebelum Juli dengan sistem rotasi

Terima Jatah 11.700 Vial, Balikpapan Lanjutkan Vaksinasi GuruMendikbud Nadiem Makarim saat meninjau pelaksanaan vaksin guru di Balikpapan pada 6 April 2021 (Dok. IDN Times/ Istimewa)

Sebelumnya Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menyampaikan, dirinya sangat senang karena melihat begitu banyak guru yang divaksinasi di Balikpapan. Pasalnya di beberapa daerah lain, vaksinasi masih ada yang memprioritaskan pejabat publik dibandingkan untuk guru. 

"Pemerintah pusat telah memprioritaskan guru, lansia, dan tenaga kesehatan. Guru jadi prioritas dan ini yang diperjuangkan juga oleh pemerintah pusat," katanya pada kunjungan di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Selasa (6/4/21) lalu. 

Mas Menteri berharap, dengan adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Kementerian tetang panduan pembelajaran TA 2020-2021, maka sekolah yang guru-gurunya telah divaksinasi harus segera mulai melaksanakan tatap muka terbatas.

"Tidak menunggu Juli tapi segera melaksanakan tatap muka terbatas dengan sistem rotasi. Kantin belum boleh buka, belum boleh ada ekstrakurikuler, serta semua wajib menggunakan masker," sebut mantan CEO salah satu perusahaan start up terkemuka ini.

Siswa diberikan opsi untuk tatap muka segera pascaguru divaksinasi. Ia berharap semua instansi pemerintahan dan kepala sekolah menyadari, pembelajaran jarak jauh selama pandemik ini telah terlalu lama dilakukan. 

"Jika dibiarkan terus anak kita bisa menjadi korban permanen dan kehilangan pembelajaran, teman serta gurunya," kata Nadiem. 

Ia menyebutkan, banyak juga siswa yang mulai merasa depresi karena tidak dapat bertemu teman-teman atau komunitasnya. Pada kesempatan ini dirinya juga mengapresiasi pemerintah kota Balikpapan yang memberikan subsidi untuk SPP sekolah swasta.

"Bagus sekali karena Pemerintah Daerah seperti Balikpapan ini menyadari, siswa swasta rentan karena harus membayar SPP di tengah kondisi sekolah di rumah atau daring. Banyak sekolah yang bisa dilindungi dengan subsidi ini," katanya.

Baca Juga: Menteri Nadiem Resmikan Laboratorium Terpadu untuk ITK di Balikpapan

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya