Lagi, Semburan Lumpur dan Gas Berbahaya Meneror Balikpapan

Warga diminta waspada karena gas bisa memicu kebakaran

Balikpapan, IDN Times - Warga di RT 28 Kelurahan Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan dikejutkan dengan sumur bor yang mengeluarkan gas menyengat dan semburan lumpur. Kejadian pada Rabu (4/3) sore ini sempat bikin warga panik, maklum saja gas yang keluar itu diduga mengandung racun dan berbahaya karena bisa memicu kebakaran.

Informasi dihimpun IDN Times, kejadian serupa pernah terjadi. Misal pada Januari 2019 warga di Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, geger karena sumur bor mengeluarkan gas, kemudian memicu api dan menghanguskan 4 bangunan, lalu pada November 2017 kejadian sama terulang. Kali ini tiga rumah terbakar, lokasinya di Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan. Dan pada Juni 2016 giliran Komplek Bethany, Balikpapan Selatan,  tiba-tiba saja gas menyembur bersama lumpur setinggi 35 meter. Syukurnya saat itu tak ada rumah terbakar.

1. Semburan lumpur mencapai ketinggian hingga 7 meter

Lagi, Semburan Lumpur dan Gas Berbahaya Meneror BalikpapanKapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi (pertama dari kiri) saat meninjau sumur bor warga semburkan lumpur dan gas beracun (Dok.BPBD Balikpapan)

Sumur bor itu pun sempat menyemburkan lumpur setinggi 7 meter, hingga membuat genangan lumpur di lokasi kejadian. Dan untuk keamanan lokasi, maka petugas keamanan memasang garis pembatas yang jaraknya 10-15 meter dari lokasi semburan.

“Saat terjadi musibah, kami juga meminta warga untuk tidak mendekati lokasi semburan karena cukup berbahaya bagi kesehatan,” ujar Asep Dedi, QSA Safety Operation & On Scene Commander PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) kepada sejumlah pada Kamis (5/3).

2. Gas yang dikeluarkan oleh sumur masuk kategori berbahaya dan gampang terbakar

Lagi, Semburan Lumpur dan Gas Berbahaya Meneror BalikpapanPetugas mengecek sumur warga yang semburkan lumpur dan gas berbahaya (Dok.BPBD Balikpapan)

Enggan masalah berlarut, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan dan PT PHM langsung mengamankan lokasi semburan dan memeriksa unsur terkandung dalam gas yang dikeluarkan sumur yang sudah setahun digunakan itu.

“Hasil pemeriksaan Tim PT PHM, gasnya mengandung H2S 5,0 PPM dan LEL 38.50 serta kandungan O2 senilai 20.9. Nilai ini cukup berbahaya, karena kandungan gas ini bisa memicu kebakaran, untuk itu kami minta tidak menyalakan api di dekat sumur,” tegasnya.

3. Semburan lumpur sudah tidak ada, kondisi kembali normal

Lagi, Semburan Lumpur dan Gas Berbahaya Meneror BalikpapanDok.BPBD Balikpapan

Setelah 24 jam berlalu, aktivitas sumur mengeluarkan lumpur dan gas berbahaya ini berkurang, mulai dari semburan 7 meter, kemudian 2 meter lalu menjadi semeter. Dan saat ini sudah tak terlihat lagi.

“Saat semburan terjadi penanganan agak terlambat karena pemilik rumah enggan melaporkan kejadian karena takut,” ujar Kepala UPT BPD Balikpapan Selatan, Surnarman.

Dengan kondisi yang tidak membahayakan lagi, lanjut Sunarman, pihaknya dan tim dari Pertamina mengurangi jarak garis batas bencana yang semula 10-15 meter menjadi 5-10 meter.

"Hasil pemeriksaan lanjutan setelah kejadian , H2S kapasitasnya 0 PPM , kemudian LEL antara 10-15 Persen dan O2 sama senilai 20.9. Angka ini menunjukkan keadaan mendekati normal dan aman,” timpal Asep Dedi, QSA Safety Operation & On Scene Commander PT PHM. Saat ini tim hanya melakukan pemantauan dan pengawasan, untuk mengantisipasi munculnya semburan ulang dari sumur warga tersebut.

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya