Jadi Episentrum Sebaran COVID-19, Ini  Dalih Pembelaan Kaltim 

Kaltim masuk lima provinsi tertinggi angka COVID-19

Samarinda, IDN Times - Presiden Joko Widodo terus terang menyebut ada lima daerah yang menjadi perhatiannya dalam penanganan pandemik COVID-19. Lima daerah dimaksud presiden terdapat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang menempati posisi teratas kenaikan kasus COVID-19 pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 gelombang pertama. 

Pernyataan presiden terungkap dalam rapat terbatas evaluasi perkembangan dan tindak lanjut PPKM level 4 yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, di Istana Kepresidenan Bogor, pada Sabtu (7/8/2021) melalui virtual bersama beberapa kepala daerah di 34 Provinsi.

Nah soal tudingan itu, Pemprov Kaltim punya dalih tersendiri. 

“Kenaikan itu, karena kita melakukan tracing intensif festing, dan subnya diperbanyak. Sehingga bertemulah angka peningkatan COVID-19 itu. Kalau di daerah lain melakukan hal yang sama, bisa jadi mereka juga peningkatannya naik,” terang Muhammad Sa’bani selaku Sekretaris Daerah Pemprov Kaltim saat dikonfirmasi pada, Senin (9/8/2021).

1. Naiknya angka positif COVID-19 di Kaltim

Jadi Episentrum Sebaran COVID-19, Ini  Dalih Pembelaan Kaltim Kerumunan warga menunggu antrean vaksinasi COVID-19 di Balikpapan Kaltim, Senin (9/8/2021). (IDN Times/Hilmansyah)

Jumlah kasus COVID-19 di Kaltim tercatat 22.529 kasus pada Kamis 5 Agustus 2021. Namun satu hari setelah itu dilaporkan angka kasus aktif di Kaltim mulai melandai.

Sa’bani memaparkan, lonjakan itu akibat Pemprov Kaltim bersama dengan pemerintah kota dan kabupaten terus melakukan tracing dan testing. 

“Dengan angka itu, hasil dari upaya kita kan. Kalau sudah ketahuan yang terpapar nanti bisa dilanjutkan ke treatment untuk penyembuhan atau melakukan aksi untuk menekan penularan,” katanya

Sa’bani juga mengatakan, bahwa upaya menangguhkan tingkat penyebaran di Kaltim salah satunya adalah herd Immunity dengan cara vaksinasi.

Baca Juga: Astaga, 120 Guru di Kaltim Meninggal Dunia Terpapar COVID-19

2. Kadinkes minta penyaluran vaksin dipercepat.

Jadi Episentrum Sebaran COVID-19, Ini  Dalih Pembelaan Kaltim Vaksinasi COVID-19 di Balikpapan Kaltim, Senin (9/8/2021). (IDN Times/Hilmansyah)

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kaltim Padillah Mante Runa setuju dengan pernyataan Sekda Provinsi Kaltim. Menurutnya, satu-satunya jalan menekan angka penyebaran virus adalah dengan mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19. 

Sempat pula dilaporkan persentase herd immunity di Kaltim baru mencapai 26 persen dari target 70 persen diharapkan pemerintah. Persoalannya terkait lambatnya penyaluran vaksin COVID-19 dari Kementerian Kesehatan. 

“Bagaimana mau mengejar tingkat kesembuhan, kalau penyaluran vaksinnya tidak dibantu sesuai dengan jumlah yang seharusnya?  Kaltim sempat di 8 Kota Kabupaten itu zona merah, kami terus lobi pusat soal vaksin. Sampai sekarang, penyalurannya baru setengah dari jumlah yang seharusnya,” keluh Padillah, Senin (9/8/2021).

3. Joko Widodo meminta lima provinsi tertinggi angka COVID-19 untuk hati-hati

Jadi Episentrum Sebaran COVID-19, Ini  Dalih Pembelaan Kaltim Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 memakamkan jenazah pasien positif COVID-19 (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Joko Widodo menyampaikan, kasus lonjakan COVID-19 kini meningkat di luar Pulau Jawa. Hal ini menjadi perhatian khusus oleh orang nomor satu di Indonesia itu.

“Kebutuhan kita sekarang ini respons cepat, kelihatannya ini terjadi pergeseran lonjakan dari Pulau Jawa Bali, menuju ke luar Pulau Jawa Bali. Dan selama dua minggu terakhir ini saya melihat, penambahan kasus kasus baru di provinsi provinsi di luar jawa terus meningkat,” ungkap Jokowi dalam pidatonya di Istana Kepresidenan Bogor

Menurut Jokowi, sejak 25 Juli silam, hingga 6 Agustus 2021, kasus baru meningkat secara nasional. Presiden RI itu menyebut, ada 5 Daerah yang saat ini tingkat lonjakannya telah melampaui Pulau Jawa dan Bali sepanjang 1,6 tahun di Indonesia. 5 daerah itu ialah, Provinsi Kalimantan Timur dengan jumlah peningkatan hingga 22.529 kasus aktif, Sumatra Utara 21.876 kasus aktif, Papua 14.989, Sumatra Barat 14.496, Riau 13.958. hingga pada Jumad (6/8/2021). 

Jumlah lonjakan kembali meningkat kecuali Kaltim dan Papua.

“Saya melihat angka angka ini, hati hati untuk 5 Provinsi. Hati hati ini selalu naik dan turun” tuturnya

4. Instruksi presiden untuk 3 hal penting dalam penanganan pandemik

Jadi Episentrum Sebaran COVID-19, Ini  Dalih Pembelaan Kaltim Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud melepas jenazah dokter meninggal terpapar COVID-19. (IDN Times/Hilmansyah)

Selama dua pekan, Kaltim di klaim taat dalam melakukan PPKM level 4. Hal tersebut di sampaikan oleh Padillah sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kaltim. Pasalnya, 3 instruksi Presiden tentang percepatan penanganan COVID-19 sudah dilakukan sejak PPKM Level 4 gelombang pertama hingga sekarang.

“Itu semua sudah kita lakukan, mulai dari mobilitas masyarakat, tracing, testing, hingga ke Isolasi terpusat. Semua sudah kita instruksikan ke daerah daerah,” ujarnya.

Baca Juga: Kasus Pandemik di Kaltim Turun Tipis selama Pekan Ini

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya