Gara-gara Virus Corona, Stok Masker di Apotek Balikpapan Kosong

Sudah lama pesan tapi tak datang juga

Balikpapan, IDN Times – Virus corona atau Covid-19 membawa keresahan. Meski berasal dari Tiongkok, namun dampak yang ditimbulkan corona sudah sampai di Balikpapan. Sejumlah apotek di Kota Minyak sudah tak lagi menjual masker karena tak memiliki stok lagi.

Seperti Apotek Fajar Farma yang berlokasi di Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara. Di apotek ini sudah tak menjual masker sejak sebulan yang lalu. Sebab, distributor masker tak pernah lagi mengirimkan masek ke Apotek Fajar Farma.

“Stok di sini sudah kosong. Dari awal muncul berita virus corona itu, itu pabrik (distributor masker) gak kirim masker,” kata Hera, petugas Apotek Fajar Farma, Senin (4/2).

1. Pesan masker sejak lama, sampai sekarang belum datang

Gara-gara Virus Corona, Stok Masker di Apotek Balikpapan KosongAna, petugas Apotek Kimia Farma. (IDN Times/Surya Aditya)

Apotek lainnya yang tak lagi menjual masker yaitu Apotek Kimia Farma di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Balikpapan Tengah. Penyebabnya pun sama, distributor sudah tak lagi mengirimkan masker ke toko obat ini sejak sebulan lalu.  

“Kami sudah pesan dari dulu, dan sampai sekrang belum ada sama sekali datang,” kata Ana, petugas Apotek Kimia Farma di Jalan Jenderal Ahmad Yani.

Baca Juga: Kemenag Balikpapan Sebut 1.287 Jemaah Umrah Batal Berangkat

2. Harga masker melonjak tajam

Gara-gara Virus Corona, Stok Masker di Apotek Balikpapan KosongWakil Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud, bagi-bagi masker gratis di Pelabuhan Semayang. (IDN Times/Haikal)

Kalau pun ada, harga masker di Apotek Kimia Farma itu sangat mencekik. Seperti ketika terakhir kalinya masker datang ke apotek ini sebulan lalu. Saat itu, distributor mengirimkan empat dus masker berbagai merek. Jumlah isinya bermacam-macam.

Ketika itu, sebut Ana, harga termurah masker di Apotek Kimia Farma dibandrol Rp75 ribu per satu kotak isi empat buah masker. Termahalnya bisa mencapai Rp275 ribu per satu kotak. Mahalnya harga masker ini lantaran harga dari distributor masker juga mengalami kenaikan

“Sebelum-sebelumnya, harga termurah masker Rp35 ribu per kotaknya,” sebut Ana.

Dia menduga, mahalnya harga masker hingga sulitnya mendapatkan masker lantaran merebaknya isu virus  corona. 

“Pokoknya sejak ada isu virus corona itu (pembeli) masker langsung membludak, dan banyak warga yang langsung beli masker dalam jumlah banyak,” tandasnya.

3. Harga termurah satu kotak masker di ACE Hardware cuma Rp7.900

Gara-gara Virus Corona, Stok Masker di Apotek Balikpapan KosongWarga beraktivitas menggunakan masker di kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama)

Meski beberapa apotek menjual masker dengan harga mahal, namun tidak di ACE Hardware di Jendral Sudirman, Balikpapan Kota. Toko yang menyediakan kebutuhan rumah tangga itu masih menjual masker dengan harga normal.

Harga masker termurah di toko itu dihargai Rp7.900 per satu kotak isi tiga masker. Sedangkan paling mahalnya sekitar Rp100 ribu per satu kotak.

“Tapi sekarang stoknya lagi kosong, belum tahu lagi kapan datang,” kata salah seorang petugas ACE Hardware yang namanya tak ingin diberitakan, Senin (3/3) sore.

4. Bahan untuk membuat masker adalah produk impor

Gara-gara Virus Corona, Stok Masker di Apotek Balikpapan KosongIDN Times/Mela Hapsari

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan kelangkaan masker itu karena memang stok yang terbatas. Wabah virus corona ini menyebabkan pengiriman bahan untuk membuat masker jadi terhambat, akibatnya jumlah masker di pasaran juga berkurang. 

"Kelangkaan masker bukan penimbunan tapi produksi yang secara bertahap menurun karena bahan baku yang untuk membuat masker ini dari luar negeri. Filter untuk membuat masker masih dari luar negeri," jelas dokter yang akrab dipanggil Dio ini.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak ikut-ikutan memakai masker dari tisu basah seperti yang beredar di media sosial. Tisu basah yang bersifat lembab ini jika digunakan sebagai masker malah bisa membawa dampak negatif bagi tubuh.

"Tisu basah memang mengandung antiseptik, tapi bukan tisu basah biasa, ya. Kelembaban tisu basah ini bisa membuat jamur tumbuh, dan virus juga suka dengan tempat yang lembab," kata Dio saat ditemui saat jumpa pers terkait virus corona di De Cafe, (3/3).

Baca Juga: Wali Kota Balikpapan: Hasil Pemeriksaan Dua Suspect Corona Negatif

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya