Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Angka Kematian Akibat COVID-19 di Kaltim Tembus Seribu Kasus

Ilustrasi pemakaman jenazah pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Samarinda, IDN Times - Kasus kematian pasien COVID-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) sudah mencapai 1.018 kasus. Jumlah tersebut tentu tak sedikit. Itu artinya, sepanjang 10 bulan mewabah virus corona sudah merenggut seribu lebih nyawa lebih warga Benua Etam.

“Makanya kami minta warga tak anggap remeh kasus COVID-19 ini,” ujar dr Padillah Mante Runa, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim saat dikonfirmasi pada Selasa (2/2/2021) sore.

1. Pertambahan kasus kematian tak lepas dari sikap warga yang abai dengan prokes

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr Padilah Mante Runa (Dok. Humas Pemprov Kaltim/istimewa)

Tak hanya akumulasi kasus kematian yang bertambah, namun secara keseluruhan angka COVID-19 Kaltim bertambah. Data Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim, Selasa (2/2/2021) menyebut sudah ada 42.021 warga yang terjangkit sepanjang 10 bulan terakhir corona mewabah. Syukurnya dari jumlah tersebut sebanyak 33.432 pasien alami kesembuhan dan menyisakan 7.571 dalam perawatan. Baik itu isolasi mandiri dan rumah sakit. Tak hanya itu hingga sekarang semua kabupaten/kota juga masih zona merah penyebaran COVID-19. Kata Padillah, pertambahan kasus ini tak lepas dari sikap acuh tak acuh dari masyarakat.

“Andai taat dengan protokol kesehatan, hal seperti ini tentu tak terjadi. Semua dimulai dari diri sendiri. Mudah saja pakai masker, cuci tangan hingga hindari kerumunan,” tegasnya.

2. Jika merasakan gejala COVID-19 segera laporkan diri

Ilustrasi Proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 (IDN Times/Aldila Muharma-Fiqih Damarjati)

Pemicu lainnya, sambung dia, adalah sikap masyarakat yang tak cepat tanggap. Jika alami gejala corona segera periksakan diri. Paling mudah tentu demam, indra penciuman hilang hingga batuk-batuk. Jangan menunggu hingga kondisi makin buruk baru buru-buru ke rumah sakit. Sayangi diri sendiri. Lebih-lebih mereka yang memiliki komorbid seperti hipertensi dan diabetes.

“Jangan menunda-nunda. Segera ke dokter untuk dapatkan penaganan,” imbuhnya.

3. Virus corona bukan konspirasi, wabah ini nyata

Ilustrasi pemakaman jenazah COVID-19 (IDN Times/Aldila Muharma-Fiqih Damarjati)

Dia menambahkan, penyebaran virus corona ini bisa dicegah bila warga mau mendengar dan menaati aturan protokol kesehatan 3M. Jika masyarakat sudah bisa melakukan itu tentu corona bisa dituntaskan. Apalagi virus ini tak bisa bertahan lama di udara.

“Ingat virus corona ini bukan konspirasi. Ini nyata, saya sudah merasakan,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us