Kasus Positif Melonjak, RS Rujukan COVID-19 di Samarinda Nyaris Penuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Tiada hari tanpa penambahan positif virus corona atau COVID-19 di Kaltim. Hingga kini akumulasi pasien terkonfirmasi sudah mencapai 6.605 kasus. Dari jumlah itu 4.302 pasien di antaranya alami kesembuhan, menyisakan 2.041 dalam perawatan.
Meski demikian ada juga 262 pasien yang tutup usia akibat COVID-19. Gegara itu pula bilik isolasi di rumah sakit rujukan COVID-19 Samarinda terancam penuh. Salah satunya RSUD Abdul Wahab Sjahranie.
“Pasien yang dirawat di RSUD AWS tak hanya positif COVID-19 tapi juga kasus suspect (dulu PDP),” ujar dr. Arysia Andhina, kepala Instalasi Hubungan Masyarakat (Humas) dan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD AWS saat dikonfirmasi pada Jumat (18/9/2020) petang.
1. Manajemen RSUD AWS berencana tambah tempat tidur di ruang isolasi COVID-19
Sebenarnya di Samarinda ada dua rumah sakit rujukan COVID-19. Selain, RSUD AWS ada juga RSUD Inche Abdoel Moeis di Samarinda Seberang. Selain itu, ada pula RS Karantina COVID-19 yang merupakan kerja sama Pemkot Samarinda dan Pemprov Kaltim.
Dikhususkan bagi pasien positif dengan gejala sedang. Ketiga rumah sakit ini mendekati penuh. Apabila tak cukup, rumah sakit swasta Kota Tepian juga turut ambil bagian dalam penanganan. Dan memang paling bikin waspada ketika outbreak terjadi. Itu sebab rumah sakit rujukan harus siap dan waspada.
“Direksi RSUD AWS telah merencanakan penambahan dua ruangan. Diharapkan bisa menampung pasien yang terus meningkat,” terang Sisi, sapaan karibnya.
Baca Juga: Wali Kota Balikpapan Ingatkan Protokol Kesehatan Menjelang Pilkada
2. Jumlah tempat tidur untuk pasien corona per hari tak bisa diprediksi
Sisi menuturkan, kapasitas maksimal tempat tidur pasien yang ada saat ini berjumlah 58 kasur. Kondisi ini sangat fluktuatif lantaran adanya perpindahan pasien dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) ke ruang isolasi biasa atau bilik perawatan intensive COVID-19. Belum lagi pasien yang meninggal dunia.
Sedangkan untuk ruang Ruang ICU atau Intensive Care Unit khusus pasien positif dipisah dari pasien umum. Letaknya di belakang rumah sakit. Total ada tiga bilik, yakni Ruang Tulip, Flamboyan sama Seruni. Ketiganya digunakan untuk merawat pasien terkonfirmasi corona.
“Situasi ini yang membuat jumlah tempat tidur untuk pasien corona per hari tidak bisa diprediksi," sebutnya.
3. Ruan isolasi RSUD Inche Abdoel Moeis di Samarinda Seberang juga penuh dengan pasien positif COVID-19
Dikonfirmasi terpisah, Direktur RSUD IA Moeis, Syarifah Rahimah mengaku ruang isolasi pasien COVID-19 sudah penuh. Saat ini pihak manajemen dalam tahap pengembangan ruangan pemeriksaan kesehatan alias medical check-up (MCU) untuk bilik karantina pasien COVID-19. Selama ini RSUD IA Moeis hanya punya delapan tempat tidur pasien positif corona, sedangkan pasien biasa 30 tempat tidur. Dengan renovasi ruangan ini pihaknya bakal menambah bilik dengan total kapasitas 48 tempat tidur.
“Kami target dalam waktu dekat bisa digunakan,” pungkasnya.
Baca Juga: 250 Tenaga Honorer PPU Terancam Tak Dapat Subsidi Gaji dari Pemerintah
Baca Juga: 311 Pasien Isolasi Mandiri di Samarinda Disorot Satgas COVID-19