Musisi di Samarinda Tewas Ditikam saat Membersihkan Panggung Pentas

Sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawa tak terselamatkan

Samarinda, IDN Times - Seorang pria ditemukan bersimbah darah di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sungai Keledang, Samarinda Seberang pada Senin (30/12) sore tepatnya Pukul 15.10 Wita.

Belakangan diketahui pria tersebut diketahui bernama Jumariansyah (42). Dia menjadi korban penikaman oleh dua pria tak dikenal. Korban sempat dilarikan ke RSUD IA Moeis, namun nyawanya tak dapat diselamatkan.

1. Korban didatangi dua orang tak dikenal saat membersihkan panggung musik

Musisi di Samarinda Tewas Ditikam saat Membersihkan Panggung PentasPolisi saat melakukan olah TKP penikaman musisi jalanan (Dok. Subbag Humas Polresta Samarinda)

Informasi yang dihimpun IDN Times, beberapa menit sebelum petaka tersebut menimpa Jumariansyah, dia bersama empat rekannya hendak membersihkan panggung musik amal yang dihelat pada Sabtu (28/12) malam lalu tepatnya di jalur flyover Jembatan Mahakam Kembar.

Jumariansyah merupakan musisi tepatnya pemain organ. Dia kerap mengadakan pertunjukan di bawah jalur flyover Jembatan Mahakam Kembar. Saat kelimanya sibuk membersihkan panggung, tiba-tiba saja dua orang tak dikenal datang menghampiri Jumariansyah kemudian mengajaknya berbincang. 

"Kasus ini masih selidiki, begitu juga dengan motifnya," ucap Kapolsek Samarinda Seberang Kompol Suko Widodo saat dikonfirmasi.

Baca Juga: Persoalan Ekonomi Jadi Alasan Istri Tikam Suami di Samarinda

2. Sebelum penikaman, korban dan pelaku sempat adu mulut

Musisi di Samarinda Tewas Ditikam saat Membersihkan Panggung PentasPolisi saat mengamankan sarung badik yang ditinggal pelaku penikaman (Dok. Subbag Humas Polresta Samarinda)

Perwira melati satu ini pun sudah meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian. Namun sejauh ini, empat rekan korban tak mengetahui identitas penikam maupun materi yang dibicarakan sebelum penikaman terjadi.

Itu sebabnya saat ini Korps Tribrata ini fokus penyelidikan demi mengungkap identitas para pelaku penikaman. Sejauh ini, dari keterangan sejumlah saksi, korban diduga mengenal keduanya, sebab antara korban dan pelaku penikaman sempat berbincang. Ketika komunikasi terjadi, salah satu dari keduanya hanya duduk di atas motor, sementara lainnya mendekati Jumariansyah. Dalam hitungan detik cekcok terjadi.

"Makanya kami indikasikan mereka saling kenal," terangnya.

3. Korban ditikam di dada, pinggang dan punggung

Musisi di Samarinda Tewas Ditikam saat Membersihkan Panggung PentasKapolsek Samarinda Seberang Kompol Suko Widodo saat memberikan keterangan (Dok. Subbag Humas Polresta Samarinda)

Tiba-tiba saja kenalan yang diajak Jumariansyah berbincang tadi mengeluarkan badik, lantas dihunuskan ke dada kiri korban sebanyak dua kali. Tikaman itu kemudian berlanjut ke pinggang kiri.

Merasa nyawanya terancam, Jumariansyah mencoba melarikan diri dengan berlari. Namun niat tersebut tak sampai, akibat luka tikaman, langkah korban tak banyak sebab pelaku penikaman masih bisa mengejarnya kemudian  menghujamkan badik tersebut ke punggung korban.

Tiga luka tikaman itu membuat Jumariansyah terkapar bersimbah darah. Setelah kejadian tersebut, pelaku langsung bergegas meninggalkan koban. Keduanya terpantau melarikan diri ke arah Jalan Cipto Mangunkusumo. 

"Warga kemudian melarikan korban ke rumah sakit, tapi nyawanya tak bisa diselamatkan," pungkasnya.

Setengah jam setelah petaka berdarah terjadi, tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polresta Samarinda langsung memasang garis polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tak hanya itu, polisi juga terlihat mengamankan satu barang bukti, yakni sarung badik yang tertinggal tak jauh dari panggung musik.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Tiga Tahun Berlalu, Ini Kisah Korban Teror Bom Gereja di Samarinda

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya