Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Soal Sekolah Tatap Muka di Samarinda, 86 Persen Orangtua Sudah Setuju

Ilustrasi belajar tatap muka, IDN Times/ istimewa

Samarinda, IDN Times - Sekolah tatap muka bakal berlaku di Samarinda. Meski demikian tak semua tempat belajar mendapat rekomendasi wali kota. Utamanya yang berada di zona merah penyebaran COVID-19.

“Iya, rekomendasi (belajar tatap muka) sudah diberikan Pak Wali,” terang Asli Nuryadin, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda saat dikonfirmasi pada Rabu (23/12/2020) petang.

1. Sebanyak 86 persen orangtua di Samarinda sepakat sekolah tatap muka

Kepala Dinas Pendidikan Samarinda Asli Nuryadin (IDN Times/Yuda Almerio)

Anjuran yang diberikan oleh orang nomor satu di Samarinda tersebut sesuai dengan zona penyebaran COVID-19 di Samarinda. Saat ini, ada dua zona merah di Kota Tepian, yakni Kecamatan Samarinda Ulu dan Sungai Kunjang. Kedua daerah ini merawat lebih dari 51 kasus aktif corona. Sementara itu, enam lainnya masuk zona kuning dan sisanya zona oranye. Nah, sebelum sepakat dengan sekolah tatap muka, kata Asli, pihaknya lebih dahulu adakan survei.

“Dari hasil 1.000 angket yang kami sebar di setiap sekolah awal Desember lalu, sebanyak 86 persen orangtua menyatakan setuju dan 13 persen tidak setuju belajar tatap muka,” terang Asli.

2. Kantin sekolah belum belum diizinkan buka

Ilustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Dengan kata lain, sebagian besar orangtua murid di Samarinda sudah senada dengan niatan Disdik untuk belajar tatap muka. Namun tetap dengan protokol kesehatan. Beleid tersebut harus dituruti sekolah sebai penyelenggara. Mulai dari menyediakan tempat cuci tangan, menerapkan jaga jarak 1,5 meter dan setiap siswa datang ke sekolah dilengkapi dengan masker serta sarung tangan.

“Yang pasti tidak ada kegiatan ekskul dan kantin sekolah juga belum diperbolehkan buka,” tegasnya.

3. Jika kasus COVID-19 melonjak, sekolah tatap muka ditiadakan

Ilustrasi anak sekolah (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Dia menambahkan, nantinya sistem belajar yang digunakan ialah buka/tutup. Artinya, bila terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Samarinda maka metode belajar tatap muka bakal ditiadakan.

“Intinya kami akan berhati-hati sekali, jangan sampai penularan terjadi,” pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Yuda Almerio
EditorYuda Almerio
Follow Us