Tak Semua Peserta Ijtima Gowa di Kaltim Bakal Positif Virus Corona

Diskes sudah melacak 38 persen dari total peserta Kaltim

Samarinda, IDN Times – Agenda Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan pada 19-22 Maret 2020 lalu menjadi klaster sendiri di Kaltim. Alasannya, sudah ada dua terjangkit virus corona setelah kembali dari acara tersebut.

“Pertama pasien positif yang meninggal di Balikpapan, kedua dari Samarinda,” ujar Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, Andi Muhammad Ishak saat dikonfirmasi pada Senin (6/4) pagi.

1. Sudah terlacak 38 persen dari total 1.642 peserta ijtima dari Kaltim

Tak Semua Peserta Ijtima Gowa di Kaltim Bakal Positif Virus Corona(IDN Times/Arief Rahmat)

Informasi yang dihimpun IDN Times, peserta dari Kaltim itu tak sedikit, jumlahnya 1.642 orang. Kegiatan itu diikuti 31 provinsi di Indonesia dan total keseluruhan peserta sebanyak 18.698 orang. Angka itu belum ditambah dengan partisipan dari 12 negara, 474 orang. Dan hingga saat ini jumlah peserta yang berhasil dilacak Diskes ada 639 orang atau 38 persen dari total partisipan Kaltim.

“Dari jumlah itu ada 147 masuk ODP (Orang dalam Pemantauan) dan 13 PDP (Pasien dalam Pengawasan),” sebutnya.

Baca Juga: Pusat Keliru Data, Hanya 1 Penambahan Kasus Positif COVID-19 di Kaltim

2. Tak semua yang ikut peserta ijtima bakal positif virus corona, jangan diberi label sebagai pembawa wabah

Tak Semua Peserta Ijtima Gowa di Kaltim Bakal Positif Virus CoronaLokasi Ijtima dunia zona Asia di Gowa, Rabu (18/3). (Dok IDN Times/Istimewa)

Meski peserta ijtima ini ribuan, kata Andi, namun tak semua yang turut dalam agenda tersebut bakal positif virus corona. Sayangnya isu berkembang di masyarakat terlanjur seperti itu. Seolah-olah mereka ini pembawa virus.

Akhirnya ada stigma negatif dan inilah yang harus dihindari. Penelusuran memang berusaha menjangkau semua peserta, namun tracing utama itu adalah mereka yang pernah kontak erat dengan pasien positif virus corona.

“Yang jelas tracing kontak telah dilakukan teman-teman Diskes kabupaten/kota. Sebagian besar sudah ikut rapid test, hasilnya negatif. Hanya saja pelengkap pemeriksaan masih ditunggu seperti hasil sampel swab tenggorokan,” jelasnya.

3. Ajakan memutus rantai penyebaran virus corona dengan cara paling mudah

Tak Semua Peserta Ijtima Gowa di Kaltim Bakal Positif Virus Corona(IDN Times/Arief Rahmat)

Dia menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih menelusuri peserta kegiatan ijtima di Gowa pada 19-22 Maret 2020 lalu. Namun bila melihat arus balik peserta seharusnya sebagian besar sudah melewati masa inkubasi 14 hari.

Apabila selama isolasi mandiri tak ada gejala virus corona hingga selesai, maka peserta tak terpapar. Yang jadi perhatian itu, tentu yang memiliki gejala terjangkit virus corona. Misalnya saja demam, batuk, pilek hingga ada gambaran pneumonia (radang paru-paru).

“Kita harus bekerja sama melawan virus ini, tak bisa bekerja sendiri. Maksimalkan cara kita agar bisa memutus mata rantai penularan virus. Paling mudah tentu cuci tangan dengan air mengalir,” pungkasnya.

Baca Juga: Wali Kota: Rekomendasi WHO, Warga Balikpapan Wajib Gunakan Masker

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya