Jadi Ibu Kota Baru, Berikut 5 Upacara Adat Khas Kalimantan Timur

Semoga upacara adat ini tetap dilestarikan ya!

Pada pertengahan tahun 2019, nama Kalimantan Timur (Kaltim) sempat menjadi perbincangan di berbagai kalangan masyarakat karena provinsi ini sudah ditetapkan sebagai ibu kota negara (IKN) baru Indonesia. 

Untuk pembangunan ibu kota itu sendiri ternyata harus ditunda saat ini karena pandemik COVID-19.

Terlepas dari hal tersebut, ternyata masyarakat Kaltim mempunyai berbagai macam upacara adat yang sangat menarik. Berikut 5 upacara adat dari Kaltim yang wajib kamu ketahui. 

1. Belian Adat Paser Nondoi

Jadi Ibu Kota Baru, Berikut 5 Upacara Adat Khas Kalimantan Timurfolksofdayak.wordpress.com

Ritual adat sekaligus kegiatan bersih-bersih desa ini dapat kamu temukan di Kabupaten Penajam Paser Utara. Maksud dari adanya kegiatan ini ialah untuk menghormati para leluhur dan diberikan rezeki yang berlimpah. Kegiatan ini dibuka dengan cara pemberian gelar adat kehormatan Kakah Demong Agong Natanegara 1 atau bupati kabupaten tersebut. 

Dalam prosesi upacara adat ini,  terdapat sebuah prosesi untuk mengobati orang sakit dan mengusir roh jahat yang dilakukan setiap malam selama 7 hari berturut-turut. Prosesi ini didukung dengan menyediakan berbagai sesaji yang dipakai "Pulung" atau dukun setempat.

Baca Juga: Bermacam-macam Model Pakaian Adat Masyarakat di Kaltim

2. Dahau

Jadi Ibu Kota Baru, Berikut 5 Upacara Adat Khas Kalimantan Timursilontong.com

Upacara adat ini sering dilakukan setelah kelahiran seorang anak. Upacara ini sendiri merupakan tradisi pemberian nama anak di Kaltim. Namun, tidak semua masyarakat menerapkan tradisi ini karena tradisi ini kebanyakan dilakukan oleh para keturunan bangsawan atau orang terpandang.

Upacara adat ini diselenggarakan secara meriah dan kerap mengundang warga Suku Dayak dari berbagai wilayah. Uniknya, kegiatan ini dapat berlangsung selama 1 bulan penuh. 

3. Ngugu Tahunan

Jadi Ibu Kota Baru, Berikut 5 Upacara Adat Khas Kalimantan Timurbudaya-indonesia.org

Tradisi Ngugu Tahun cukup mudah ditemukan di Kabupaten Kutai Kertanegara yang merupakan budaya asli masyarakat Dayak Tanjung Benuaq dan Bentian. Acara dimulai dengan prosesi pengusiran penyakit atau tolak bala oleh seorang pawang. Di tengah lapangan, terdapat sebuah patung yang terbuat dari bahan kayu ulin dipahat berbentuk manusia atau biasa disebut patung blontang.

Patung tersebut berfungsi sebagai tempat mengikat hewan kerbau yang akan dikorbankan. Kerbau tersebut akan dibunuh secara perlahan dengan cara ditusuk dengan tombak dan kemudian baru disembelih.

4. Ngehawa'k

Jadi Ibu Kota Baru, Berikut 5 Upacara Adat Khas Kalimantan Timurawalbiru.com

Upacara adat ini biasanya dapat ditemukan menjelang acara pernikahan. Dalam tradisi ini, kamu dapat melihat banyak sekali benda-benda adat yang jumlahnya tergantung dari keturunan kedua mempelai. Jika mempelai wanita keturunan bangsawan, pihak mempelai laki-laki diharuskan untuk memenuhi permintaan pohak mempelai wanita.

Dalam upacara ini, terdapat sebuah hukum yang mengatur hukuman jika terjadi sebuah perceraian. Hukuman tersebut dapat berupa denda benda atau hukuman adat setempat sesuai dengan kesalahan masing-masing pihak.

5. Beluluh

Jadi Ibu Kota Baru, Berikut 5 Upacara Adat Khas Kalimantan Timurindonesiakaya.com

Upacara adat Beluluh merupakan sebuah simbolisasi mengenai harapan para orangtua untuk mendapatkan keselamatan serta kebijaksanaan sebagai manusia. Upacara ini juga dikenal dengan upacara penyucian Sultan dan sang Putra Mahkota. Memang, tradisi ini lahir sejak masa Kesultanan Kutai Kartanegara.

Upacara ini dapat ditemukan pada akhir atau awal tahun bersama dengan pembukaan acara atau festival besar. Bagi masyarakat setempat, tradisi ini dapat membuat seseorang menjadi suci kembali layaknya orang yang baru dilahirkan.

Nah, itu dia 5 upacara adat khas Kaltim yang wajib kamu ketahui. Semoga setelah pembangunan ibu kota baru selesai di sana, upacara adat tersebut tetap dapat dilestarikan ya.

Baca Juga: AMAN Desak Pemerintah Akui Hak Masyarakat Adat PPU di IKN

Anoraga Ilafi Photo Community Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya