Cerita Caleg Millennials di Banjarmasin dengan Modal Seadanya

Caleg manfaatkan sosmed untuk promosi

Banjarmasin, IDN Times - Mencalonkan diri menjadi legislatif (Caleg) dipercaya bukan perkara gampang, di samping harus memiliki kemampuan intelektual di atas rata-rata juga materi yang tidak sedikit. 

Namun kali ini, caleg millennials dari Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) mampu membuktikan sebaliknya, setidaknya tetap mencalonkan diri dengan modal seadanya. Berani maju dengan isi kantong tipis.

IDN Times sedikit menggali informasi dan motivasi caleg millennials.

1. Mendapat dukungan tak terduga dari teman

Cerita Caleg Millennials di Banjarmasin dengan Modal SeadanyaM Syahreza, politikus milenial dari Partai Demokrat.

Caleg Partai Demokrat, M Syahreza (33) tetap percaya diri mencalonkan diri. Financial dimilikinya tak membuatnya merasa minder bila dibanding dengan caleg yang memiliki modal besar.

Syahreza yang maju sebagai caleg dapil Banjarmasin Utara ini pun tak menampik, bahwa promosi ke masyarakat tetap memerlukan modal, misalnya membuat spanduk, stiker dan pengenal lainnya.

Untungnya, ia memiliki teman maupun kerabat yang tak diminta datang mendukung untuk keperluan promosi tersebut.

"Saya tak menampik bahwa caleg perlu modal, tapi saya beruntung banyak teman yang mendukung seperti membikin spanduk, poster dan bahkan baliho. Karena dukungan itu saya semakin semangat untuk maju membangun kota Banjarmasin," katanya.

Baca Juga: 7 Tempat Beli Oleh-oleh di Banjarmasin, Harga Murah Meriah!

2. Perlu modal, tapi tergantung caranya

Cerita Caleg Millennials di Banjarmasin dengan Modal SeadanyaEndani, Politikus Partai Solidaritas Indonesia DPD Kalsel.

Masih tak jauh beda, komentar dari Endani, caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia menyatakan, biaya berpolitik itu mau tidak mau harus dikeluarkan sebagai biaya politik. 

Dia pun menyampaikan, bahwa untuk sekali melakukan kunjungan ke masyarakat saja perlu merogoh isi kantong yang tak sedikit. Misalnya, setiap mengumpulkan warga paling sedikit Rp15 ribu per orangnya untuk konsumsi. Itu dikalikan jumlah berapa yang hadir.

"Artinya, mau tidak mau kita harus mengeluarkan dana. Hanya saja tergantung cara kita, kalau kita sampaikan bahwa biaya berpolitik itu variasi," katanya.

Usianya yang baru memasuki 35 tahun ini, Endani yang mencalonkan diri untuk DPRD Kalsel Dapil Banjarmasin ini ternyata memiliki misi yang tak muluk bahwa ingin membawa kesejahteraan masyarakat. Dorongan yang mendasar mengapa dirinya tertarik dengan kursi wakil rakyat itu, karena suara millennials adalah suara yang harus terwakilkan.

Oleh sebab itu, yang muda harus terlibat langsung dalam kebijakan parlemen DPRD Kalsel.

"Bagaimana suara kita bisa langsung didengar, dengan masuk di parlemen maka buah pemikiran dari yang muda bisa langsung tersampaikan. Karena kita sudah terlibat di dalamnya, ini dorongan kami," katanya.

3. Hemat mencalonkan diri dengan manfaatkan sosmed

Cerita Caleg Millennials di Banjarmasin dengan Modal SeadanyaIrma Siti Humairoh Rahmania, Politikus Partai Demokrat Banjarmasin

Kemudian, Irma Siti Humairoh Rahmania, caleg dari Partai Demokrat ini juga memilki pandangan sendiri, bahwa tak perlu banyak modal dengan memanfaatkan teknologi yang serba digital ini.

Dia bersama rekannya  lagi getol-getolnya mempromosikan dirinya sebagai caleg dapil Banjarmasin  melalui sosial media, seperti di Facebook dan Instagram.

Tak jarang juga ia berkunjung ke lingkungan masyarakat. "Biaya tetap harus kita keluarkan, namun dengan sosmed mungkin bisa lebih menghemat pengeluaran. Kita di sini juga dibantu kawan-kawan millennials yang ngerti sosial media," ucapnya.

Irma yang mengaku pertama jadi caleg itu, tetap percaya diri, apa lagi dorongan suami yang mempercayainya memiliki potensi menjadi legislatif yang disayangi rakyat.

Irma juga merasa terpanggil mengubah maindset masyarakat tentang politik uang. Majunya dia bahwa ingin sekaligus memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa mau dibayar sekali atau lima tahun bersamanya membangun daerah.

"Kita juga sembari mengubah maindset masyarakat tentang money politik," katanya.

Baca Juga: Ada Lima Kegiatan Religi di Momentum Hari Jadi Kota Banjarmasin

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya