Pemkot Banjarmasin Asuransikan Ribuan Pohon Tua

Banjarmasin, IDN Times - Ribuan pohon besar di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah diasuransikan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin. Sebanyak 7.237 pohon dari berbagai jenis yang tersebar di seluruh wilayah kota Seribu Sungai ini telah mendapatkan perlindungan asuransi.
Langkah ini diambil karena pohon di Banjarmasin sering tumbang akibat angin kencang dan hujan deras. Tidak jarang, pohon tumbang menimpa bangunan dan kendaraan warga, serta mengancam keselamatan jiwa.
1. Warga yang terdampak pohon tumbang bisa diklaim

Kepala Dinas LH Kota Banjarmasin Alive Yosfah Love menjelaskan, tujuan mengasuransikan pohon ini adalah untuk memberikan jaminan atau santunan bagi warga yang mungkin dirugikan akibat musibah pohon tumbang.
Proses pengasuransian ribuan pohon tersebut menggunakan dana dari APBD senilai Rp100 juta per tahun. Dengan perhitungan yang cermat, nilai asuransi yang diberikan untuk setiap pohon mencapai Rp7 ribu.
“Demi kenyamanan bersama, kami memilih untuk mengasuransikan pohon-pohon besar di Banjarmasin. Dengan demikian, jika terjadi musibah seperti tumbang dan merusak bangunan atau mengancam keselamatan warga, kita dapat memberikan bantuan santunan yang sebelumnya tidak tersedia,” ungkapnya pada Sabtu (1/6/2024).
2. Asuransi pohon ada di 111 titik jalan

Pihak Dinas LH Kota Banjarmasin telah bekerja sama dengan PT Asuransi Bumida untuk menangani asuransi tersebut. Penandatanganan kesepakatan kerja sama telah dilakukan baru-baru ini. Artinya, mulai bulan Juni ini, dampak kerugian yang diakibatkan oleh pohon bisa segera ditangani.
Dari total 7.237 pohon yang diasuransikan, pohon-pohon tersebut tersebar di 111 titik jalan di Kota Banjarmasin. Dinas terus melakukan evaluasi untuk menambah jumlah pohon yang akan diasuransikan jika ada yang belum terhitung dan dinilai layak.
“Dengan adanya asuransi ini, masyarakat Banjarmasin dapat merasa lebih aman. Asuransi pohon ini hanyalah sebagai upaya antisipasi. Meskipun telah diasuransikan, kami mengajak warga untuk tetap menjaga pohon tersebut. Jika ada tanda bahaya, segera laporkan,” jelasnya.
3. DLH akan membeli alat USG pohon

Untuk meningkatkan keamanan lebih lanjut, Dinas LH tidak hanya mengandalkan asuransi. Mereka juga telah merencanakan untuk membeli alat USG pohon, yang bertujuan untuk memantau kesehatan pohon.
Dengan alat ini, mereka dapat mendeteksi apakah pohon tersebut sehat atau tidak. Jika terdeteksi tidak sehat dan berpotensi mengancam lingkungan, pohon tersebut akan segera ditebang.
Namun, alat USG pohon tidaklah murah. Diperkirakan harganya mencapai Rp300 juta. Meskipun begitu, mereka sedang mengevaluasi ketersediaan anggaran tahun ini, meskipun sebagian anggaran telah direfocusing.
“Selanjutnya, kami akan membeli alat USG pohon. Pohon yang terdeteksi tidak sehat dan rawan tumbang akan segera ditangani. Kami berharap bisa membelinya dalam tahun ini,” ungkapnya.