Atraksi dan Balap Sampan Pakai Gas Meriahkan Karnaval Air di Pontianak

Pontianak, IDN Times - Puluhan sampan ikut serta dalam kegiatan Karnaval Air di Sungai Kapuas Pontianak, pada Minggu (19/10/2025), event ini dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-254 Pontianak.
Bunyi dentuman meriam karbit dari steher Masjid Jami’ Sultan Syarif Abdurrahman menjadi penanda dimulainya karnaval air. Rombongan karnaval kemudian mengitari Sungai Kapuas sebagai bentuk suka cita menyambut hari jadi.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengajak seluruh warga untuk terus merawat semangat kebersamaan dan keberagaman yang menjadi kekuatan utama kota ini. Peringatan Hari Jadi menurutnya merupakan momentum untuk mengenang perjalanan panjang sekaligus menatap masa depan yang lebih baik.
“Karnaval ini adalah wujud nyata semangat kreativitas, kebersamaan, dan keberagaman masyarakat Pontianak,” kata Edi.
1. Wisata air dengan sampan dan konverter kit ABG

Puluhan sampan tersebut melakukan atraksi di Sungai Kapuas, tak menggunakan bensin, perahu tersebut dioperasikan menggunakan gas LPG dan menyambungkan dengan konverter kit Amin Ben Gas (ABG).
Pencetus Konverter Kit ABG, Amin menerangkan, konverter kit ini dapat dimaksimalkan untuk kegiatan wisata air, yakni sampan yang menggunakan gas.
“Yang sudah-sudah kita pakai untuk nelayan, petani, bagaimana konverter kit ABG ini bisa untuk wisata nah hari ini yg diluncurkan. Terima jasih Sultan sudah bersedia melaunching konverter kit yang menggunakan perahu sebagai destinasi wisata,” papar Amin.
2. Balap perahu pakai gas

Tak hanya sebagai wisata, perahu yang dioperasikan dengan konverter kit ABG dan LPG ini dapat dijadikan sebagai olahraga balap sampan.
“Jadi untuk perahu balap olahrgaanya kita juga dapat, isu lingkungannya juga dapat. Ini pertama di Indonesia, hari ini Sultan memberikan waktu untuk meluncurkan ini mudah-mudahan akan menjadi suatu olahraga yang busa ditandingkan,” kata Amin.
Diketahui, konverter kit ABG ini merupakan komponen yang untuk mengkonversi pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Selain lebih efisien dan hemat, penggunaan gas LPG ini juga lebih ramah lingkungan.
“Ini salah satu bentuk perhatian sultan ke kita. Mudah-mudahan kedepannya bisa berlanjut dan menjadi wisata sungai, sisi olahragnya dapat, wisatanya juga dapat, lalu ada sejarahnya juga, jadi ini sudah luar biasa dan unik,” terang Amin.
3. Karnaval air jadi momentum refleksi sejarah kota

Sultan Pontianak Sultan Syarif Mahmud Melvin Alkadrie, mengajak masyarakat untuk meneladani semangat persaudaraan dan keadilan yang diwariskan pendiri Pontianak, Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie. Ia menegaskan bahwa karnaval air menjadi momentum refleksi sejarah dan jati diri kota.
“Pontianak didirikan dengan semangat persaudaraan dan keadilan. Dari muara Sungai Kapuas inilah lahir kota yang menjadi titik nol khatulistiwa, tempat manusia belajar menegakkan keadilan di atas perbedaan,” tuturnya.
Sultan menggambarkan Pontianak sebagai “kota air” yang penuh makna filosofis. Ia menuturkan, air menjadi cerminan karakter masyarakat Pontianak, lembut dalam tutur, namun kuat dalam tekad menjaga nilai dan tradisi. Menurutnya, semangat Melayu harus terus dijaga tanpa menutup diri dari kemajuan zaman.
“Air itu tenang tapi mengalir, lembut tapi mampu membelah batu. Kita harus menjaga kearifan Melayu, tetapi tetap terbuka terhadap perkembangan dunia. Menghormati tradisi, namun berani melangkah maju,” pesannya.
Dia menilai Festival Karnaval Air yang digelar tahun ini menjadi simbol nyata persatuan. Sultan berharap semangat hari jadi ke-254 ini menjadi energi baru bagi masyarakat untuk terus membangun Pontianak yang berbudaya, beriman, dan berdaya.