Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Beras Adan, Bukti Harmoni Alam dan Masyarakat Adat

Beras Adan.
Beras Adan. (Dok. Balai Taman Nasional Kayan Mentarang )

Nunukan, IDN Times – Di Dataran Tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, tumbuh kekayaan alam yang jadi kebanggaan masyarakat adat Dayak Lundayeh, yakni Beras Adan. Bagi masyarakat setempat, beras ini bukan hanya sekadar bahan pangan, tetap warisan budaya, simbol kearifan lokal, sekaligus bukti harmoni manusia dengan alam.

Beras Adan merupakan varietas padi lokal yang dibudidayakan secara turun-temurun. Letak geografis yang berada di dataran tinggi dengan udara sejuk dan tanah subur membuat kualitas beras ini berbeda. Beras Adan dikenal dengan tiga varietas, yakni putih, merah, dan hitam, masing-masing dengan cita rasa khas, yang pulen dan legit.

1. Beras Adan, kebanggaan Krayan

Beras Adan.
Beras Adan. (Dok. Balai Taman Nasional Kayan Mentarang )

Keberlanjutan produksi Beras Adan tak bisa dilepaskan dari kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Balai Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) hadir melalui Program Desa Binaan untuk menciptakan model pengelolaan yang selaras dengan konservasi. Program ini merupakan inisiatif Kementerian Kehutanan yang mendorong desa di sekitar kawasan konservasi agar menjadi desa mandiri dan lestari dengan memperkuat kapasitas masyarakat, kelembagaan desa, serta bantuan ekonomi produktif.

Sejumlah desa di Krayan diarahkan untuk menjadikan Beras Adan sebagai produk unggulan. Desa-desa tersebut diharapkan menjadi contoh nyata bahwa kelestarian alam bisa berjalan beriringan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Beras Adan adalah kebanggaan Krayan, lahir dari tanah subur dan air pegunungan yang jernih. Beras Adan bukan hanya hasil pertanian, tetapi juga warisan budaya. Kami di Balai TNKM menjaga hutan dan sumber air yang menopang sawah, memperkuat kapasitas petani, serta membuka akses pasar. Kolaborasi ini membuktikan bahwa melestarikan alam dan meningkatkan ekonomi masyarakat bisa berjalan beriringan,” terang Kepala Balai TNKM, Seno Pramudito dalam keterangannya.

2. Beras Adan: Organik dan warisan nenek moyang

Beras Adan.
Beras Adan. (Dok. Balai Taman Nasional Kayan Mentarang )

Beras Adan memiliki keunggulan yang membuatnya berbeda dengan beras pada umumnya. Porses produksinya dilakukan secara organik tanpa pupuk kimia dan pestisida. Selain teksturnya yang pulen dan legit, beras ini juga memiliki aroma harum alami. Benihnya pun merupakan warisan nenek moyang masyarakat Krayan yang terus dilestarikan hingga saat ini.

Berasal dari Krayan, pembeli Beras Adan justru lebih banyak dari Malaysia bahkan hingga Brunei Darussalam. Ini karena akses jalan menuju Negeri Jiran, Malaysia lebih mudah ketimbang jalur distribusi ke wilayah lain di Kalimantan Utara yang hanya bisa ditempuh lewat jalur udara.

“Biasanya pembeli dari Malaysia datang langsung ke Krayan untuk membeli beras, atau masyarakat Krayan menjualnya langsung ke sana,” jelas Seno.

3. Peran TNKM dalam pemberdayaan masyarakat

WhatsApp Image 2025-09-02 at 08.24.43.jpeg
Panen Beras Adan di Krayan. (Dok. Balai Taman Nasional Kayan Mentarang )

Secara administratif, kawasan TNKM di Resort Krayan berada di lima kecamatan. Pemukiman masyarakat berada di luar kawasan taman nasional yang disebut sebagai daerah penyangga. Untuk mendukung pengelolaan Beras Adan, Balai TNKM membentuk kelompok binaan di lima kecamatan tersebut.

Selain itu, kapasitas masyarakat ditingkatkan dengan melibatkan stakeholder lain, seperti Dinas Pertanian Kabupaten Nunukan. TNKM juga memberikan bantuan berupa alat pertanian, mulai dari hand tractor, mesin giling padi, hingga alat pengemasan beras.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us

Latest News Kalimantan Timur

See More

Breaking News! Bangkai Helikopter Jatuh di Kalsel Ditemukan Terbakar

03 Sep 2025, 20:02 WIBNews