Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Daun Kratom Senilai Rp15 Miliar dari Pontianak Diekspor ke India

587b6787-85f4-415e-b781-c867c4a38cd0.jpeg
Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat dan Titiek Soekarno. (IDN Times/istimewa).

Pontianak, IDN Times - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalimantan Barat (Kalbar) melepas ekspor daun kratom dan ikan arwana yang jadi komoditas andalan daerah. Ekspor ini dilakukan lewat Pelabuhan Kijing Pontianak, pada Selasa (30/9/2025).

Ekspor kratom dan ikan arwana ini adalah agenda dari Akselerasi Ekspor 2025. Kegiatan ini menjadi momentum memperkuat tata kelola perdagangan berkelanjutan sekaligus mendorong ekspor komoditas unggulan daerah, khususnya kratom dan ikan arwana.

Ini adalah sejarah, pertama kali Kota Pontianak melakukan ekspor kratom dan ikan arwana secara langsung. Kratom atau yang dikenal dengan nama ilmiah Mitragyna speciosa, telah lama digunakan oleh masyarakat di beberapa wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia untuk keperluan medis tradisional. Daun ini dipercaya memiliki efek analgesik, stimulan, dan dapat membantu mengatasi kecanduan opioid.

1. Cetak sejarah, efisien biaya logistik

868bf64d-9f92-431e-932b-7f5d6baf8727.jpeg
Pemkot Pontianak perdana ekspor kratom langsung ke India. (IDN Times/istimewa).

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, pelepasan ekspor langsung dari Pontianak menjadi langkah strategis bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

“Ini sejarah baru sekaligus kebanggaan bagi Pontianak. Jalur ekspor langsung membuat biaya logistik lebih efisien, distribusi lebih cepat, dan memberi nilai tambah bagi perekonomian masyarakat. Ke depan, kita harapkan semakin banyak komoditas unggulan yang bisa menembus pasar internasional,” ucap Edi.

Dia mengatakan bahwa Pemkot Pontianak siap memperkuat infrastruktur pendukung agar ekspor komoditas daerah semakin lancar. Pihaknya akan terus mendorong kesiapan infrastruktur, mulai dari jalan akses, hingga layanan perizinan yang cepat dan transparan.

Edi berharap, kratom dan arwana menjadi awal dari banyak komoditas lain yang bisa menembus pasar dunia. Banyak potensi yang bisa dikembangkan dan digali dari berbagai sektor.

2. Ekspor ke India dan Taiwan

35391069-4b7f-4792-b283-3c1be5b9ad1b.jpeg
BKHIT Kalbar gelar Akselerasi Ekspor 2025. (IDN Times/Istimewa).

Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean menyebutkan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan daya saing produk unggulan Kalbar di pasar global.

“Selama ini pengiriman barang dari Kalbar harus melalui Surabaya atau Jakarta. Kini, Pontianak bisa langsung mengekspor ke luar negeri, salah satunya kratom ke India dan ikan Red Arwana ke Taiwan,” paparnya.

Ini adalah kolaborasi pemerintah pusat, daerah, DPR RI, dan pelaku usaha merupakan langkah konkret memperlancar ekspor mulai dari sertifikasi karantina hingga pelepasan resmi produk ke luar negeri.

“Dengan dukungan regulasi dan pengawasan karantina, ekspor Kalbar diharapkan terus meningkat serta memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat,” tuturnya.

3. Nilai ekspor kratom capai Rp15,48 miliar

f85ad869-21af-4039-80dd-d36d75114f5e.jpeg
Pemkot Pontianak perdana ekspor kratom dan ikan arwana langsung. (IDN Times/istimewa).

Sementara itu, Junior Manager Komersial Regional 2 Pontianak PT Pelindo (Persero), Ribut Heru Santoso, mengatakan, Giat Akselerasi Ekspor ini menjadi tonggak penting bagi perekonomian Kalbar.

“Ekspor ikan Arwana Super Red tujuan Taiwan berjumlah 150 ekor senilai Rp108,75 juta dan ekspor kratom 343,5 ton ke India senilai Rp15,48 miliar. Hal ini berdampak signifikan bagi pendapatan daerah sekaligus memangkas jalur ekspor yang selama ini harus melalui kota lain,” tukasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest News Kalimantan Timur

See More

Daun Kratom Senilai Rp15 Miliar dari Pontianak Diekspor ke India

30 Sep 2025, 15:57 WIBNews